Rabu, 30 Juli 2008

Kemiskinan dan Kelaparan, Senjata Lama Neokolonialisme Untuk Kuasai Dunia

Dalam beberapa waktu terakhir ini dunia kembali dihangatkan dengan permasalahan harga pangan dunia dan merajalelanya kemiskinan yang dipicu oleh kenaikan harga pangan dan minyak. Menurur data Badan Pangan Dunia (FAO), krisis harga pangan dunia telah mengancam sekitar 1 milyar penduduk mati kelaparan jika tidak ada upaya serius.

Dari sini, maka pertanyaan yang muncul adalah apakah krisis-krisis itu terjadi karena musim kekeringan atau maraknya pengembangan bioenergi yang banyak menyedot bahan biji-bijian, seperti yang disiyalir oleh sejumlah pakar ekonomi ? atau apakah kemiskinan dan kelaparan dunia merupakan bagian dari strategi global yang dikomandoi oleh IMF, Bank Dunia serta WTO sebagai bagian dari politik neokolonialime internasional?

Proses pemiskinan dan pelaparan global sesungguhnya bukan hasil dari konspirasi jangka pendek, tapi merupakan hasil dari strategi global yang diterapkan sejak abad 19 untuk mencapai tujuan-tujuan ekonomi dan politis. Motifnya, karena negara-negara Barat mengkhawatirkan pertumbuhan penduduk dunia yang cepat sehingga akan berdampak mengurangi ketersediaan sumber alam dan bahan-bahan baku yang dibutuhkan oleh negara-negara industri maju untuk memelihara tingkat kesejahteraannya. Sedangkan tujuannya adalah untuk menjaga hegemoni Barat dan AS atas rakyat di negara-negara berkembang.

Untuk memperjelas kesimpulan diatas, berikut ini beberapa fakta yang menunjukan kepada kesimpulan tersebut:

Pertama : Telah sejak lama, masyarakat AS terus memperingatkan bahaya pertambahan penduduk dunia yang cepat yang dapat mengurangi kesejahteraan rakyat AS. Mantan Menhan AS, Robert Maccainmour dalam pidatonya di Roma tahun 1979, mengatakan “Sesungguhnya pertumbuhan yang cepat dari penduduk dunia telah menjadi penghalang utama pertumbuhan ekonomi dan sosial dunia. Oleh karenanya, hari ini juga dan bukan besok kita harus mencegah agar penduduk dunia tidak melampaui jumlah 10 milyar jiwa.” Dalam kesempatan itu, Mantan Menhan AS memberikan opsi untuk mengatasi pertambahan penduduk, yaitu dengan mengurangi angka kelahiran atau memperbanyak angka kematian. Maccainmour, di era nuklir ini, maka perang adalah salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan angka kematian dengan cepat. dan cara kedua, dapat dilakukan dengan memperluas wilayah kelaparan dan jangkitan penyakit.

Kedua : Dalam sejarah masa lalu, AS memang belum terbukti menggunakan senjata “pemiskinan” dan “kelaparan”, namun negara pengasuhnya yaitu Inggris adalah pakar dalam penggunaan strategi ini untuk melanggengkan kolonialismenya. Sebagai contoh, di India, negara ini telah membantai jutaan penduduk India karena kebijakan Inggris yang menghalangi penduduk India dari akses sumber-sumber pangan dan pertanian. Kebijakan itu diterapkannya agar dapat mengendalikan rakyat India. Tengok saja misalnya ilustrasi mengenai hal ini, Dalam buku berjudul “ Kelaparan di India” yang dikarang oleh B.M. Patiyya tahun 1967:

“Antara abad ke-11 sampai Abad ke-14, India mengalami kelaparan massal sebanyak 14 kali atau rata-rata 2 kali dalam 2 abad. Namun situasi demikian berubah total, setelah datangnya penjajah Inggris tahun 1859. Sejak tahun itu hingga 1914, India dilanda kelaparan besar setiap 2 tahun sekali.” Pada saat negara-negara lain di dunia angka pertumbuhan penduduknya meningkat, namun India hampir satu abad lebih jumlah penduduknya tidak bertambah hingga tahun 1914. Hal ini, menurut Poul Goulmaz, akibat kebijakan pemiskinan dan pelaparan sistematik yang diterapkan penjajah Inggris.

Sebelum kedatangan Inggris di India, pola pertanian masyarakat India pada masa itu sebenarnya telah baik. Penguasa Hindustan pada saat itu, menghentikan penarikan pajak pada saat musim kering dan membuat gudang-gudang strategis sebagai cadangan pangan, sehingga masyarakat ketika musim paceklik tiba terhindar dari bahaya kelaparan. Namun setelah datang Inggris, penguasa kolonial Inggris mengubah semua kebijakan sebelumnya. Mereka secara sengaja menerapkan “perampokan sistematik” melalui pemungutan pajak yang tinggi terhadap para petani dan hasil pertanian baik di musim panen maupun musim kering. Kebijakan ini menyebabkan terjadinya kelaparan yang besar yang menewaskan lebih dari 10 juta penduduk miskin India khususnya di daerah Banggali, Ohare dan Orisia. Dengan kata lain, pemerintahan kolonial Inggris pada saat itu sama sekali tidak mengijinkan terpenuhi keamanan pangan di setiap wilayah jajahannya di India. Kebijakan Inggris lainnya, adalah sengaja mengekspor hasil pertanian ke luar India ketika masa panen melebihi target dengan mendorong digalakannya perdagangan bebas. Ringkasnya, kolonial Inggris sengaja membuat lapar warga India agar menurut perintah-perintah kolonial dan dipaksa untuk bekerja di ladang-ladang kerja paksa dan pembangunan jalan-jalan kereta api.

Dari kisah politik pemiskinan dan pelaparan yang diterapkan Inggris di India tersebut, maka pertanyaannya adalah adakah perbedaan antara kebijakan kolonial Inggris dengan sistem tatanan dunia saat ini yang dipimpin oleh Presiden AS George Bush senior yang kemudian diteruskan oleh anaknya?. Jawabannya tentu tidak ada perbedaannya, siapakah yang mempermainkan harga bahan-bahan pangan? Bukankah sistem tatanan ekonomi global saat ini juga mengadopsi perdagangan bebas yang paling liberal, khususnya setelah kedaulatan nasional negara-negara saat ini sedikit banyak telah melebur? Dan bukankah sistem ekonomi global telah menyebabkan seluruh penduduk dunia saat ini berada dibawah belas kasihan perusahaan-perusahaan lintas negara dan para spekulan?.

Bukankah industri pangan dunia saat ini berada dibawah kekuasaan perusahaan kartel Eropa dan AS dan bukankan harga bahan pangan yang dimakan penduduk Afrika dan Asia dan Amerika Latin juga ditentukan oleh pusat-pusat bursa saham dunia dan perusahaan-perusahaan kartel tersebut? Perusahaan-perusahaan Kartel AS dan Eropa akan dengan mudah menaikan harga pangan dunia sekehendak mereka agar terjadi kelaparan serta kemiskinan dalam skala global. Jadi, apa yang dilakukan oleh sistem ekonomi global saat ini sesungguhnya adalah politik yang sama yang diterapkan Inggris di India pada masa lalu. [syarif/alq/www.suara-islam.com]

Selasa, 29 Juli 2008

ASY-SYAHID “SOFYAN” - Syuhada Indonesia Pertama yang Syahid di Afghanistan

PERJALANAN MENUJU SYAHADAH
ASY-SYAHID (Insya Allah) “SOFYAN”
(Syuhada Indonesia Pertama Yang Syahid Di Afghanistan)

Identitas :
Nama (alias) : SOFYAN
Asal : Tasikmalaya, Jawa Barat
Syahid di : (Dekat Jalalabad), Prov. Nanggrahar – Afghanistan
Tahun : + 1991
Pendidikan : Akademi Militer Mujahidin Afghanistan

Latar Belakang:

Asy-Syahid Sofyan (begitulah nama aliasnya, nama aslinya = ?), seorang ikhwan yang berasal dari Tasikmalaya yang pada tahun 1989 bersama dengan 2 orang rekannya yang juga berasal dari daerah Jawa Barat berangkat ke Afghanistan, lewat Pakistan.

Dia adalah termasuk salah seorang dari + 30 orang kadet yang belajar di Akademi Militer Mujahidin Afghanistan, yang semula milik sebuah tandzim (organisasi) Al-Ittihad Islamy, pimpinan Syekh Abdur Robbi Rasul Sayyaf.

Latar belakang pendidikannya adalah Sekolah Menengah Atas (SMA). Pribadinya biasa-biasa saja, bahkan di komunitasnya saat itu dia dikenal sebagai seorang pencanda (periang), banyak bicara dan suka humor.

Ribath Yang Pertama Dan Terakhir:

Pendidikan di Akademi Militer Afghanistan harus dilewati dalam waktu sekitar 18 bulan, dengan 3 semester. 4 bulan dalam setiap semester adalah waktu efektif belajar. Sedang 2 bulan adalah masa liburan. Kebiasaan yang berlaku adalah ketika tiba masa liburan, diadakanlah program Ribath di beberapa daerah perang di Afghanistan. Namun sayang tidak semuanya mendapat giliran untuk diikutkan dalam program tersebut. Biasanya kalau masih duduk di semester pertama hanya mendapat tugas tinggal di Akademi saja selama masa liburan.

Ketika Asy-Syahid sudah duduk di semester ke-2, dan dia telah menjalani waktu belajar selama 4 bulan kedua, maka tibalah saat masa liburan. Mas’ul Akademi kembali membuat program Ribath. Para kadet dibagi menjadi beberapa kafilah dengan tujuan berbeda, diantaranya ke Logar, Nanggrahar, Ghazni, Turgor. Sedang Asy-Syahid tergabung bersama kafilah yang akan berangkat ke daerah Nanggrahar. Kami (saya dan Asy-Syahid serta beberapa ikhwan) yang berada dalam satu kafilah yang berjumlah + 8 orang berangkat pada permulaan waktu masuk musim panas. Dan biasanya masa liburan itu selalu bertepatan dengan musim panas.

As-Syahid asalnya adalah seorang yang periang suka bercanda, banyak omong. Entah mengapa semenjak berada di Jabhah,beliau berubah menjadi seorang pendiam, dan sangat rajinn membaca Al-Qur’an.

Pada suatu saat, ketika sehabis makan siang, As-Syahid yang berada di dalam gua, sedang membaca Al-Qur’an. Kemudian tiba-tiba dari atas terdengar bunyi suara pesawat (MIG) melintas di atas, yang ketinggiannya cukup tinggi. Lalu secara tiba-tiba menjatuhkan bom.

Gua tempat kami berlindung tertutup asap dan debu. Setelah asap dan debu itu hilang, maka nampaklah Asy-Syahid terduduk dengan leher yang hampir terbelah diagonal melintas ke dada, Darah mengucur dari tubuhnya. Kami pun menghampiri dan ternyata beliau sudah syahid.

( Jasad dan juga Al Qur`an yang dibaca oleh Asy Syahid Sofyan dan terkena darahnya yang suci, langsung mengeluarkan wangi yang sangat semerbak yang mana wangi tersebut belum pernah ada yang sama dengan wewangian dunia. Setelah beberapa lama kemudian pun wangi tersebut tetap ada di Al Qur`an tersebut )

SMS Message Abreviations

SMS ===> Meaning

AFAIK ===> As Far As I Know
AFK ===> Away From Keyboard
ASAP ===> As Soon As Possible
ATK ===> At The Keyboard
ATM ===> At The Moment
A3 ===> Anytime, Anywhere, Anyplace
BAK ===> Back At Keyboard
BBL ===> Be Back Later
BBS ===> Be Back Soon
BFN/B4N ===> Bye For Now
BRB ===> Be Right Back
BRT ===> Be Right There
BTW ===> By The Way
B4N ===> Bye For Now
CU ===>See You
CUL8R ===>See You Later
CYA ===>See You
FAQ ===>Frequently Asked Questions
FC ===>Fingers Crossed
FWIW ===>For What It's Worth
FYI ===>For Your Information
GAL ===>Get A Life
GG ===>Good Game
GMTA ===>Great Minds Think Alike
GR8 ===>Great!
G9 ===>Genius
IC ===>I See
ICQ ===>I Seek you
ILU ===>I Love You
IMHO ===>In My Honest/Humble Opinion
IMO ===>In My Opinion
IOW ===>In Other Words
IRL ===>In Real Life
KISS ===>Keep It Simple, Stupid
LDR ===>Long Distance Relationship
LMAO ===>Laugh My Ass Off
LOL ===>Laughing Out Loud
LTNS ===>Long Time No See
L8R ===>Later
MTE ===>My Thoughts Exactly
M8 ===>Mate
NRN ===>No Reply Necessary
OIC ===>Oh I See
PITA ===>Pain In The A*8
PRT ===>Party
PRW ===>Parents Are Watching
QPSA? ===>Que Pasa?
ROFL ===>Rolling On The Floor Laughing
ROFLOL ===>Rolling On The Floor Laughing Out Loud
SK8 ===>Skate
STATS ===>Your sex and age
ASL ===>Age, Sex, Location
THX ===>Thank You
TTFN ===>Ta-Ta For Now!
TTYL ===>Talk To You Later
U ===>You
U2 ===>You Too
U4E ===>Yours For Ever
WB ===>Welcome Back
WTG ===>Way To Go!
WUF ===>Where Are You From?
W8 ===>Wait...
7K ===>Sick

UTANG DAN ILUSI UANG

[memahami rapuhnya kapitalisme]

Agar ekonomi barat tetap bisa berjalan, dibutuhkan adanya kegiatan konsumsi yang berkelanjutan. Hal tersebut bisa dicapai dengan memunculkan sensasi kepuasan bagi nilai intelektual dalam kehidupan. Perusahaan-perusahaan bisa memenuhi tuntutan ini dengan memproduksi barang-barang kebutuhan dengan memperkerjakan buruh. Para pekerja semacam mereka selama satu pekan berperan sebagai buruh yang ikut memproduksi suatu barang kebutuhan, sementara pada akir pecan, week end, mereka berperan sebagai konsumen barang-barang tersebut. Untuk menjamin keberlangsungan siklus hidup semacam ini dibuatlah berbagai macam sarana, dan yang paling penting diantaranya adalah utang.

Pada tahun 1950-an di Inggris belum ada kartu kredit. Amerika-lah yang pertama kali memperkenalkan kartu kredit pada dunia pada era 50-an dengan menuai sukses gemilang. Kartu tersebut memungkinkan manusia untuk membeli sejumlah besar barang dengan skala yang tidak pernah terbayangkan oleh kebanyakan orang sebelumnya. Pada awalnya cukup sulit untuk meyakinkan masyarakat agar mau menerima kartu kredit. Sejumlah produk diujicobakan untuk mendobrak resistensi masyarakat, termasuk pada awalnya me-launching suatu produk kartu kredit yang diberi nama "kartu belanja", shopping card. Kartu tersebut terutama ditujukan kepada para wanita untuk menunjukkan bahwa mereka bisa berbelanja di mana saja dan kapan saja mereka mau. Hal ini juga menimbulkan dampak meruntuhkan pengaruh para suami sebagai pengatur arus uang dalam rumah tangga. Bank mengambil kebijakan untuk memperpanjang periode pengembalian, sebab jika masyarakat tidak melunasi utangnya dengan cepat maka akan lebih menguntungkan bagi pihak bank, maka bank justru membuka kesempatan bagi masyarakat untuk membayar utangnya dalam bentuk cicilan, dengan begitu bunga yang didapat akan bertambah. Memasuki era 60-an, dimana Ingris cenderung lebih makmur, menikmati makanan-makanan baru, dan penemuan-penemuan baru, maka kartu kredit makin mendapat sambutan baik oleh jutaan masyarakat, respon itu lebih baik dari pada dekade sebelumnya dimana kartu kredit masih dipandang miring.

Utang telah menempati peran penting dalam mekanisme ekonomi kapitalis. Utang mengambil peran mulai dari berupa bantuan modal awal guna memulai suatu usaha sampai rencana ekspansi yang dilakukan oleh perusahaan multinasional, demikian juga bagi para spekulan yang bermaksud bermain di bursa saham. Pasalnya, baik individu mau pun perusahaan tidak akan memiliki cukup uang untuk melakukan rencana perluasan usaha yang memakan biaya besar, sehingga mereka lebih memilih untuk mencari pinjaman uang dari bank ketimbang menunggu akumulasi keuntungan. Dalam 300 tahun terakhir sektor perbankan telah berkembang sampai memainkan peran kunci dalam kehidupan ekonomi barat, mereka mengumpulkan dana dari masyarakat kemudian menggunakannya untuk mengeluarkan pinjaman.

Adalah para tukang emas yang pertama kali mengembangkan fractional reserve banking saat mereka menyadari bahwa emas yang dititipkan kepada mereka tidak akan ditarik oleh pemiliknya pada saat yang bersamaan, maka mereka mulai memberi pinjaman uang dengan jumlah yang lebih besar dari uang yang mereka miliki. Hal ini bisa dilakukan dengan menerbitkan bills (semacam surat utang) yang dijamin dengan emas pada masa tagihan. Asalkan pinjaman tidak diminta pada saat yang bersamaan, selama para deposan percaya bahwa uang mereka selalu siap untuk diambil kapan saja, dan sepanjang setiap deposan tidak menarik seluruh deposit mereka pada satu waktu, maka sistem yang ilutif ini akan mengasilkan keuntungan besar bagi para tukang emas itu, yang tidak lain merupakan “nenek moyang” dari para banker masa kini.

Masalah yang ditimbulkan dari sistem ini bisa dilihat pada problem dilematis yang dihadapi oleh Inggris pada saat ini. Karena uang yang ada pada dasarnya tidak benar-benar eksis secara efektif, maka bank-bank pun “menciptakan” uang, dan hasilnya Inggris saat ini menghadapi masalah ekonomi makro yang sangat krusial, yang mana saat ini utang personal mencapai £ 1,4 trilyun (lebih besar dari nilai ekonomi riil), secara realistik bisakah utang ini dibayar, mengingat jumlah uang yang berputar dalam dunia ekonomi hanya sebesar £ 52 milyar. Bagaimana mungkin utang Inggris akan terbayar sementara utang yang tercatat justru lebih besar dari nilai uang yang sesungguhnya beredar dalam dunia ekonomi? Ini menunjukkan bahwa utang yang dikucurkan oleh industri perbankan itu sebenarnya tidak sepenuhnya ada secara nyata. Utang tersebut hanya mencerminkan besarnya tingkat kepercayaan pada masa depan ekonomi, sebab uang yang sebenarnya tidaklah ada, industri perbankan hanya memiliki asumsi sederhana bahwa uang yang nyata baru akan muncul jika ada orang yang datang untuk membayar utang. Ini berarti bahwa meski pun pada satu dekade terakhir ekonomi telah tumbuh dengan luar biasa pesat, namun sebagian besar dibangun melalui utang, maka dari itu utanglah yang sebenarnya telah mengendalikan pertumbuhan ekonomi yang sedemikian besar itu. Utang semacam itu terus terpelihara guna menumbuhkan pembiayaan pada berbagai level strata ekonomi yang berbeda dan sekarang dia telah mencapai angka yang nampaknya tidak mungkin untuk dapat dikembalikan.

Praktek semacam ini sangatlah rentan dan inilah yang menjadi jantung dari krisis yang sekarang sedang melanda. Hedge fund (lembaga pengelola dana) dan bank-bank investasi menjadikan pinjaman yang mereka buat sebagai aset; kemudian mereka memutar ulang utang itu dalam kecepatan tinggi untuk menciptakan apa yang disebut dengan turbo-dept. Hal yang dikerjakan oleh perusahaan dan institusi finansial ini adalah meminjam uang untuk investasi, investasi tersebut akan meliputi utang yang berbasis pada berbagai macam produk, kemudian utang ini akan digunakan sebagai dasar untuk meminjam uang lebih banyak lagi, maka dari itu, utang sebesar satu poundsterling bisa digunakan sebagai ekuitas untuk mengelola kredit sebesar lebih dari £ 100. Itu artinya, pihak peminjam justru berbalik menjadi pihak yang meminjami dengan jalan meminjamkan utang kepada pihak lain secara sangat efektif. Mereka merilis kekuatan finansial yang begitu besar melalui reaksi berantai dari ekuitas awal yang sangat kecil, yang tidak pernah ada pada kali pertamanya.

Maka dari itu, apa yang disebut dengan fractional reserve bank pada dasarnya telah menciptakan uang ilutif, inilah yang sesungguhnya telah mendorong adanya ledakan pertumbuhan pada sektor sub-prime di Amerika dan kemudian berdampak pada dunia ekonomi yang lebih luas. Dan oleh karena faktor tersebut tidak nyata, kepercayaan bisa berubah sewaktu-waktu, inilah yang menyebabkan sering munculnya tanjakan dan turunan tajam dalam pasar finansial. Sepanjang dana pensiun, bond (obligasi), deposito, dan suku bunga didasarkan pada performa pasar, maka hal itu secara konsisten akan selalu menjadi sumber ketidakpastian dan instabilitas. Secara tak bisa dihindarkan, pasar finansial dan banking confidence yang rusak ini memberi dampak negatif pada sektor ekonomi riil. Kunci dari hal ini adalah espektasi, bahwa perusahaan-perusahaan yang ada akan menata pengeluaran, investasi dan strategi perekrutan mereka berdasarkan dugaan mereka mengenai situasi ekonomi yang akan terjadi pada beberapa tahun mendatang. Jika mereka memperkirakan akan terjadinya suatu krisis atau titik balik, maka mereka akan mulai mengurangi staf (Citigroup mengumumkan telah memPHK 9.000 staf pada April 2008). Ketika semakin banyak perusahaan melakukan hal ini, maka kita akan mengalami tingkat pengeluaran yang rendah, tingginya pengangguran, dan akhirnya berujung pada resesi.

Sebagai pihak yang berkepentingan untuk memastikan bahwa sistem berjalan dengan stabil dan sebagai pihak yang berperan sebagai benteng terakhir jika perbankan mengalami run , maka bank sentral telah menyediakan Langkah-langkah penyelamatan untuk berkompromi dengan realita semacam itu. Itulah mengapa pada april 2008 Bank of England melakukan bail out (menalangi kerdit macet bank) senilai £ 50 milyar bagi pihak perbankan, sementara pemerintah menyatakan bahwa hal itu merupakan langkah terbaik di antara pilihan-pilihan buruk yang ada. Apa yang mereka lakukan pada faktanya justru mendukung adanya pengucuran pinjaman yang asal-asalan dan predatory tactic yang dilakukan oleh pihak perbankan, sepanjang mereka tahu bahwa kerugian mereka akan segera di-bail out oleh Bank Sentral jika investasi menghadapi resiko besar. Sikap yang berbahaya ini mengemuka karena perbankan tidak menanggung konsekuensi dari tindakan yang mereka lakukan secara penuh, akibatnya mereka lebih bisa bertindak sesuka hati dibandingkan apabila mereka menghadapi resiko dari tindakan mereka secara langsung. Sektor subprime memangsa pihak yang lemah yang tidak memiliki kemampuan untuk membeli rumah, mereka meminjamkan uang dengan bunga yang sangat tinggi, dan ketika sektor ini mulai terasa pahit maka bank-bank sentral harus memompakan milyaran dolar untuk menyelamatkan bank-bank yang mengucurkan utang secara ugal-ugalan. Padahal hal ini (bail out) bertentangan secara diametral dengan prinsip-prinsip pasar bebas (yang mereka gemborkan -pent).

Segala macam percobaan yang dilakukan untuk menjinakkan krisis ekonomi telah ditakdirkan untuk gagal, selama bank masih menggunakan sejumlah kecil hard cash (uang riil) untuk mengucurkan pinjaman dalam jumlah besar. Meraup keuntungan dari bunga bank merupakan jalan tol untuk menciptakan uang sepanjang sistem mata uang yang digunakan masih berupa fiat money . Pasalnya, fiat money tidak memiliki nilai intrinsik. Sekarang ini Amerika memiliki $ 1,3 trilyun berupa uang kertas dan koin, sementara mereka memiliki piutang di seluruh dunia sebesar $ 11 trilyun. Dengan uang model sekarang yang tidak dikaitkan sama sekali dengan emas maupun intrinsic item apa pun, maka tidak akan ada kekuatan yang bisa menghentikan kegiatan pencetakan uang yang berlangsung secara terus-menerus itu, sementara bagi kapitalisme, hal tersebut justru penting guna memompa gelembung kapitalisme (buble capitalist).
[ttx]

* Diterjemahkan secara bebas dari buku "Global Credit Crunch and The Crisis of Capitalism"

Kamis, 24 Juli 2008

Manusia Indonesia

Menurut Mochtar Lubis ciri-ciri Manusia Indonesia adalah:

1. Munafik/hiprokit
2. Enggan dan segan bertanggung jawab atas perbuatannya
3. Bersikap dan berperilaku feodal
4. Percaya takhayul/masih suka dengan masalah ghaib
5. Artistik
6. Lemah

dibawah ini adalah merupakan pendapat saya.

Ciri-ciri orang munafik: jika berkata maka berkata bohong, jika berjanji maka ia ingkar, dan jika diberi amanah maka ia khianat, seorang pemimpin rentan mempunyai sifat munafik dia tahu bahwa yang dia lakukan salah tetapi dia tetap melakukan kesalahannya karena meresa dirinya seorang pemimpin dan tidak seorang pun yang dapat menghalanginya,seperti contoh pilkada (lebih bagus disebut dengan pilkadal) para calon pemimpin mengumbar janji-janji manis kepada rakyat tetapi setelah terpilih dia melupakan janji tersebut alih-alih menepati janji tetapi pemimpin tersebut malah sibuk dengan urusan mencari keuntungan sendiri (baik keuntungan pribadi maupun keuntungan kelompoknya dalam hal ini partai yang mengusung dirinya) dengan cara membagi-bagikan jabatan kepada rekan-rekan partai maupun relasi politik dia,karena menurut dia lebih baik membagi-bagikan jabatan ketimbang mengurus rakyat karena dia mengharapkan dukungan dari relasi politiknya dalam setiap kebijakan yang akan diambil olehnya,dan biasanya kebijakan tersebut kembali lagi hanya menguntungkan pribadi serta golongannya tetapi tidak memihak kepada rakyat.

Dalam kasus ini saya ambil contoh dari dampak naiknya harga BBM presiden hanya mementingkan ABPN saja tetapi tidak melihat dampak langsung dari naiknya harga BBM tersebut yakni semakin bertambahnya orang miskin di negeri ini.

Enggan dan Segan Bertanggung jawab atas perbuatannya
Masyarakat Indonesia mempunyai rasa minder yang tinggi alias kurang percaya diri karena mereka tidak menyadari potensi yang dimiliki dalam diri mereka sendiri dan tidak berusaha untuk mengembangkannya makalah munculah sikap enggan dan segan bertanggung jawab,dan sifat ini dapat dibagi menjadi dua yaitu:

a. Enggan dan segan bertanggung jawab atas perbuatannya karena masyarakat Indonesia tidak memiliki sikap ksatria yang berani mengakui kesalahan dan mengoreksi kesalahan yang telah diperbuat,mereka lebih suka melempar tanggung jawab kepada orang lain seperti kata pepatah “lempar batu sembunyi tangan” tidak mengakui kesalahan yang dibuat malah mencari “kambing hitam” kan orang lain,dan contoh lain adalah seorang pemimpin dalam sebuah organisasi jika ada seorang anggotanya yang melakukan suatu tindakan anarkis dia tidak bertanggung jawab malah dia berdalih “lah wong bukan saya yang melakukan tindakan anarkis kenapa saya harus bertanggung jawab?” seharusnya seorang pemimpin itu bertanggung jawab apa yang dilakukan oleh bawahannya jika bawahannya melakukan suatu tindakan anarkis maka dia mau tidak mau harus terlibat dan mempertanggung jawabkan atas apa yang dilakukan oleh bawahannya seharusnya pemimpin mendidik bawahannya agar tidak melakukan tindakan yang dapat mencemarkan nama baik organisasi atau institusi tempat dia bernaung.

b. Masyarakat Indonesia memiliki rasa minder alias tidak percaya diri mereka tidak dapat mengenali diri sendiri,tidak mengetahui potensi yang dimiliki dan cenderung tidak mengembangkan potensi yang dimiliki karena mereka cepat merasa puas,tidak dapat memotivasi diri untuk berkembang mereka merasa apa yang dimilikinya sekarang sudah lebih dari cukup, nah sifat ini lah akan memunculkan enggan dan segan bertanggung jawab atas perbuatannnya karena mereka tidak yakin benar atau salah apa yang telah diperbuat,seharusnya mereka berpikir sebelum bertindak segala sesautu harus diperhitungkan dampak positif dan negative.

Percaya Takhayul

wah ini yang paling menarik pernah mendengar lagu ghaib gaby? Gaby atau juga dikenal dengan nama Geby menjadi seseorang yang paling banyak dicari di search engine sekitar bulan Juni 2008. Dari berbagai versi dan kabar, lagu ini disebut-sebut sudah beredar sejak tahun 2007.

dan ini adalah lirik lagu tersebut “Pernah ada rasa cinta …. antara kita kini tinggal kenangan ….Ingin kulupakan …. semua tentang dirimu …. Namun tak lagi kan seperti dirimu …. oh bintangku …. Jauh kau pergi meninggalkan diriku …. disini aku merindukan dirimu ….. kini ku coba mencari penggantimu …. namun tak lagi kan seperti dirimu …. oh kekasih”

menurut rumor yang beredar setelah mendengar lagu itu banyak yang didatangi oleh hantu gaby,wakz gubrak ini mah benar-benar mengada-ada alias lebay bahasa gaulnya setelah saya praktekan (maksudnya mendengarkan lagu itu,tidak ada tuh didatangi hantu gaby baik secara dalam keadaan sadar maupun dalam mimpi),duh Indonesia gimana mau maju kalau remajanya aja masih percaya masalah seperti ini,jujur dikampus saya ramai sudah lama sih sekitar 6 bulan lalu,saya penasaran dengan rumor ini setelah melihat beberapa cerita di internet dan menimbang,melihat,dan memutuskan bahwa rumor tersebut merupakn cerita Bull Shit alias cerita tak berguna.

Minggu, 20 Juli 2008

Negara Tidak Boleh Kalah

Dalam kesempatan jumpa pers Senin 2 Juni 2008 sehari setelah insiden Monas 1 Juni 2008 , dengan mimik serius dan nada tinggi, presiden menyatakan, “Negara tidak boleh kalah dengan perilaku kekerasan. Negara harus menegakkan tatanan yang berlaku untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia.”Negara tidak boleh kalah menjadi pesan penting presiden SBY saat itu.

Memang terbukti negara saat itu menunjukkan kekuataan dan kegagahannya. Polisi yang menjadi alat negara segera menggelar jumpa pers. Munarwan ’sang panglima’ diultimatum untuk menyerahkan diri. Ribuan polisi dengan puluhan truk dan bus beratribut lengkap dikerahkan . ‘Para terdakwa’ insiden monas diambil dari Petamburan, markas FPI bagaikan teroris kelas kakap. Habib Riziq yang sengaja dengan baik hati mengantar anggotanya pun turut ditangkap. Padahal pada mulanya Habib ke Mapolda bukan untuk ditahan, karena memang tidak ada bukti. Namun memang harus ada yang dikorbankan oleh negara . Lagi-lagi, negara memang harus membuktikan dirinya tidak kalah menghadapi aktivis Islam yang memperjuangkan dan membela aqidah Islam .

Berhadapan dengan kepentingan umat Islam dan aktivis Islam memang negara sepertinya selalu kuat dan tidak terkalahkan. Di masa orde lama Soekarno memberangus Masyumi, pejuang Islam ditangkapi dan dijebloskan ke penjara . Dimasa orde Baru siapapun aktivis Islam yang mengkritik Soeharto akan dijebloskan dan disiksa di penjara. Jangan coba menyerukan syariah Islam, anda dianggap subversif dan pemberontak, padahal syariah Islam merupakan Aturan Agung Allah SWT. Darah umat Islam pun menjadi halal dihadapan negara sekuler yang kuat. Darah kaum muslimin tertumpah dalam berbagai peristiwa menyedihkan di Tanjung Priok, Lampung, Maluku, menjadi bukti kuatnya negara. Darah mereka yang syahid fi sabilillah karena memperjuangkan dan membela aqidah Islam .

Tidak jauh beda dengan sekarang. Negara atas nama perang melawan terorisme melakukan apapun untuk membuktikan keperkasaannya. Perang dibawah pimpinan negara teroris Amerika Serikat melegalkan apapun untuk memerangi Islam dan umat Islam. Berbagai rekayasa dan konspirasi dibuat untuk melegalkan perang ini. Aktivis Islam pun menjadi target. Biasanya dengan ciri-ciri berjenggot, dahi hitam, dan istri berjilbab. Penculikan, penyiksaan, sampai pembunuhan menjadi sah-sah saja untuk membuktikan kekuatan negara memberangus umat Islam yang masuk dalam daftar CIA dan Mossad sebagai teroris. Urusan hukum dan pengadilan tidak lagi menjadi penting.

Negara pun menjadi sangat kuat dihadapan rakyat yang lemah. Atas nama keindahan kota, perumahan kumuh pun digusur. Tanpa peduli , rakyat terpaksa tinggal di rumuh kumuh karena negara tidak perduli. Negara lewat aparat yang beringas atas nama tugas negara menghancurkan lapak-lapak pedagang kaki lima yang tergusur oleh supermarket asing. Negara memang tidak pernah kalah dihadapan rakyat lemah.

Negara juga menjadi sangat kuat kalau menyangkut kepentingan rakyat yang dianggap mengancam kepentingan asing . Tidak perduli rakyat menjerit, kehidupan semakin berat, angka kemiskinan semakin tinggi , stress dan angka bunuh diri meningkat, negara tetap saja ngotot menaikkan BBM. Demi mengikuti ‘fatwa’ Konsensus Washington yang mengharamkan subsidi , Negara dengan beringas mencabut subsidi untuk rakyat. Negara menjadi sangat kuat dihadapan rakyat lemah .

Namun sayang seribu sayang , sebaliknya, negara hampir bisa dipastikan selalu kalah kalau berhadapan dengan kepentingan negara kapitalis yang menjadi Tuannya , perusahaan multinasional dan para pemilik modal besar . Kekalahan negara tampak jelas. Ironisnya kekalahan ini dilegalisasi undang-undang. Lihatlah berbagai undang-undang neo liberal pasca reformasi yang lebih berpihak pada negara dan perusahaan kapitalis. Amin Rais dalam bukunya Agenda Mendesak Bangsa, Selamatkan Indonesia, secara gamblang menggambarkan kekalahan ini. Kekalahan negara yang disengaja ini bahkan dilegalisasi. Pemaparan dibawah ini banyak diambil dari buku penting tersebut.

Di sektor perbankan, negara sengaja mengalahkan dirinya. Atas nama liberalisasi sektor perbangkan , pihak asing diberikan kesempatan yang sangat luas dalam perbankan nasional. Dan itu dilegalisasi undang-undang. Pasal 22 ayat 1b UU Perbankan membebaskan warga negara asing dan badan hukum asing untuk bermitra dengan warga negara Indonesia atau badan hukum Indonesia mendirikan Bank Umum. Dan sangat menyedihkan, dengan UU ini pihak asing bisa memiliki hingga 99% saham bank di Indonesia. Dan sekarang proses itu sedang terjadi. Saat ini 6 dari 10 perbankan terbesar di Indonesia kepemilikan mayoritasnya dikuasai asing. Tanpa berpikir terlampau rumit, setiap orang pasti tahu bahaya apa yang terjadi pada negara ini kalau sektor keuangannya dikuasai asing.

Di sektor Migas dan pertambangan lainnya tidak kalah parahnya. Negara kalah total berhadapan dengan perusahaan multinasional yang rakus. Saat ini menurut pakar ekonom yang kritis dan cerdas Dr Hendri Saparini lebih dari 90% dari 120 kontrak production sharing kita dikuasai korporasi asing. Dari sekitar satu juta barrel perhari Pertamina hanya memproduksi sekitar 109 ribu barrel, sedikit diatas Medco 75 ribu barrel. Sebaliknya produksi terbesar adalah Chevron sekitar 450 ribu barrel perhari. Tambang minyak dan gas yang sebenarnya dalam pandangan syariah Islam ini merupakan milkiyah ‘amah (milik rakyat) dijual kepada asing. Blok Cepu yang memiliki kandangan gas dan minyak yang luar biasa diserahkan ke Exxon Mobil. Bahkan Blok Natuna yang kaya gas, Indonesia hanya dapat 0 %, ’selebihnya’ dikuasai penuh Exxon Mobil.

Ironisnya negara mengalahkan dirinya sendiri lewat UU Migas. Berdasarkan UU Migas ini pemain asing boleh masuk sebebasnya dari hulu sampai hilir . Pertamina tidak lagi menjadi pemain tunggal. Atas nama liberalisas dan kompetisi, pertamina yang sengaja dibusukkan harus berhadapan dengan perusahan minyak besar dunia dengan keuangan yang tak terbatas plus lobi politik tingkat tinggi. ” Seperti membiarkan anak kita yang masih lemah harus berebutan makan dengan anak kampung luar yang kuat dan jumlahnya banyak,” ujar jubir HTI Muhammad Ismail Yusanto. Walhasil hampir sebagian besar kontrak baru pasca reformasi dimenangkan oleh perusahaan asing bukan pertamina.

Negara yang kalah, tampak jelas dalam UU Migas No 22 tahun 2001 pasal 22 ayat 1. Dalam pasal itu dijelaskan badan usaha atau bentuk usaha tetap wajib menyerahkan paling banyak 25 persen bagiannya dari hasil minyak dan gas bumi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Lihat kata-kata paling banyak (maksimal) 25 % , konyol sekali bukan ? justru negara mengalahkan dirinya sendiri. Untungnya, pasal ini kemudian dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi. Namun jelas ini menunjukkan UU ini untuk kepentingan asing. Kekalahan demi kekalahan negara terjadi ditambang emas, batu bara, timah dan yang lainnya.

Kekonyolan lain dari kekalahan negara bisa kita lihat dalam UU no 25/2007 tentang Penanaman Modal. Berdasarkan UU itu tidak dibedakan antara pemain asing dan pemain lokal atas nama free market dan WTO . Akibatnya sangat menyedihkan, pasar kita dari segala sektor diserbu asing tanpa perlindungan berarti dari negara. Pasar tradisional digusur hypermarket asing. Telkom yang strategis dijual murah ke Temasek BUMN Singapura (yang kemudian menjualnya ke Q-tel dengan keuntungan berlipat). Pasir Riau pun dijual ke Singapura yang wilayahnya semakin luas . Sektor pendidikan pun dijual ke asing. Ironisnya kemungkinan mengembalikan sektor migas dan pertambangan lainnya kepada rakyat pun dipersulit. Pasal 7 ayat 1 dan 2 malah menghalangi ‘nasionalisasi’ dengan berbagai aturan yang menyulitkan dan merugikan negara sendiri .

Sementara dibidang politik dan keamanan, negara juga selalu kalah kalau berhadapan dengan tekanan dan kepentingan negara kapitalis. Indonesia sangat patuhnya mengikuti intruksi AS dalam perang melawan terorisme. Seolah-olah lupa AS justru adalah negara teroris terbesar dan paling biadab di dunia. Tanpa malu , negara lewat aparatnya menggadaikan keamanan negara ini dengan membiarkan LSM-LSM komprador mengacak-acak Indonesia.

Perjanjian DCA antara Indonesia-Singapura pun nyaris digolkan kalau tidak dikritik oleh banyak pihak. Padahal perjanjian ini jelas-jelas mengancam keamanan Indonesia. NAMRU 2 yang oleh dr Jose Rizal (Mercy) disebut pangkalan militer AS di jantung Jakarta, justru dipertahankan oleh para antek yang ada di istana negara dan DPR. Padahal Menkes yang berani – Bu Siti Fadilah- sebagai user sudah jelas-jelas mengatakan NAMRU tidak dibutuhkan lagi.

Negara pun selalu kalah dihadapan pemilik modal besar. Para koruptor BLBI yang merugikan masyarakat dan negara malah dihadiahi Release and Discharge (R&D), membebaskan para konglomerat dari tuntutan. Padahal negara lewat BLBI rugi sekitar 200 trilyun. Para koruptor kelas kakap ini malah diundang ke negara. Negara menjadi sangat lemah. Sangat berbeda kalau dihadapan rakyat kecil negara sangatlah kuat.

Kesimpulannya bagi para komprador, memang negara tidak boleh kalah kalau berhadapan dengan aktivis Islam . Negara tidak boleh kalah kalau berhadapan dengan rakyat lemah nan miskin. Sebaliknya negara wajib mengalahkan dirinya kalau berhadapan dengan negara-negara Kapitalis, perusahaan multinasional, dan kaum pemilik modal besar. Perkara inilah yang harus dilawan dan tidak boleh dibiarkan.

Sudah seharusnya Negara lemah lembut dan berpihak kepada rakyat . Negara seharusnya mendukung umat Islam dan perjuangan penegakan syariah Islam yang akan memberikan kebaikan bagi bangsa dan negara ini. Inilah yang harus menjadi tugas kepala negara. Imam Al Mawardi menjelaskan dalam al Ahkam ash Shultoniyah tentang tugas kepala negara ini antara lain : menegakkan hukum sehingga orang yang zalim tidak dapat berbuat aniaya dan yang dizalimi tidak dilemahkan, menjaga negara dan stabilitas negara agar rakyat bisa bekerja dan berpergian dengan aman, membentengi perbatasan dengan persenjataan dan kekuatan yang mampu mengusir musuh.

Sebaliknya negara tidak boleh kalah dihadapan negara Kapatalis dan antek-anteknya yang telah menjual dan menghancurkan negara ini. Merekalah musuh sejati negara yang harus dikalahkan. Untuk itu bangsa ini bukan hanya butuh pergantian pemimpin 2009 tapi juga membutuhkan pergantian sistem. Seruan “Ganti Sistem-Ganti Rezim” , para ulama,tokoh, dan intelektual yang bergabung dalam FUI (Forum Umat Islam) patut kita perhatikan . Pergantian Dari sistem Kapitalis yang mengsengsarakan rakyat, menjadi syariah Islam yang memberikan kebaikan pada rakyat. Inilah hakekat kemerdekaan sejati bangsa dan negara ini. (Farid Wadjdi http://hizbut-tahrir.or.id/)

Kamis, 17 Juli 2008

Pemerintah Indonesia Sehati dengan Amerika dalam Perang Melawan Islam


Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Pemerintah Indonesia menganggap perjuangan menegakkan syari’at Islam menjadi ancaman yang paling berbahaya di kawasan Asia Pasifik.

Demikian antara lain isi pembicaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Komandan Pasukan Amerika Serikat di Pasifik Laksamana Timothy J Keating di Kantor Presiden, Jakarta.

“Ancamannya adalah sama terhadap Indonesia dan AS, yaitu ancaman ekstremisme. Masalah ini kami diskusikan,” kata Keating dalam jumpa pers di Jakarta usai pertemuan itu.

Menurut dia, dalam pertemuan itu pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat sepakat bekerja sama dalam pertukaran data intelejen dan militer serta penegakan hukum “jahiliyah” yang diharapkan bisa mempersulit apa yang mereka sebut “golongan ekstremis” melakukan kekerasan dan pergerakan di Indonesia dan kawasan.

Keating juga mengatakan “dan kami memuji Presiden dalam usahanya menumpas ekstremis-ekstremis itu,”

Keating mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk terus melanjutkan program pertukaran militer, termasuk personel militer dan teknologi pertahanan.

“Saya mengucapkan selamat juga atas meningkatnya keamanan di Selat Malaka. Saya sampaikan kepada Presiden respek militer AS terhadap militer Indonesia dan berharap hubungan baik dapat terus berlangsung,” katanya. Guna nelancarkan hubungan tersebut pihak Amerika akan menurunkan agen-agen yang telah terlatih untuk diturunkan di wilayah mayoritas muslim. Saat ini telah terlatih sekurang-kurangnya 300 orang yang berasal dari daerah-daerah diantaranya dari Pulau Jawa, Sumatera dan wilayah Indonesia timur di Amerika, Prancis dan Belanda, yang nantinya akan diterjunkan langsung kewilayah-wilayah rawan konflik dan terorisme di Indonesia(sumber http://suaramimbar.wordpress.com/)

Muhammad Natsir, Mujahid Dakwah dan Politikus


“Pilihlah salah satu dari dua jalan, Islam atau Atheis.” adalah kutipan pidato Muhammad Natsir di Parlemen Indonesia di masa kemerdekaan. Muhammad Natsir adalah tokoh Islam kontemporer dunia Islam, mujahid dan politikus piawai. Mencurahkan segenap kemampuan untuk menjadikan Islam sebagai sistem pemerintahan Indonesia, dan melawan orang-orang yang menghalangi tegaknya Islam.Hingga riwayat hidupnya tercatat dalam buku “Mereka yang telah pergi, Tokoh-tokoh Pembangunan Pergerakan Islam Kontemporer”.

Muhammad Natsir lahir pada tanggal 16 Juli 1908 di Maninjau Sumatera Barat. Ia dibesarkan di keluarga agamis, ayahnya seorang ulama terkenal di Indonesia. Lingkungan seperti ini sangat berpengaruh pada pertumbuhan sang putra. Ia belajar di sekolah agama dan negeri. Mendapat ijazah perguruan tinggi terbiyah
Bandung, Mendapat gelar Doktor Honoris Causal fari Universitas Islam Indonesia (dulu Sekolah Tinggi Islam), Yogyakarta. Pada masa pendudukan Belanda aktif pada dunia pendidikan di Bandung, menjadi pemimpin pada Direktorat Pendidikan di Jakarta.

Tahun 1945, Dr. Muhammad Hatta, wakil Presiden RI setelah kemerdekaan, memintanya membantu melawan penjajah. Kemudian ia menjadi anggota Majelis permusyawaratan Rakyat Sumatera. Tahun 1946, ia mendirikan partai MASYUMI (Majelis Syura Muslimin Indonesia). Ia juga menjabat Menteri Penerangan Selama empat tahun.

Perjuangan Muhammad Natsir

Ketika Belanda hendak menjadikan Indonesia negera serikat, Muhammad Natsir menentangnya dan mengajukan pembentukan negara Kesatuan Republik Indonesia. Usulan ini disetujui 90% anggota Masyumi. Tahun 1950, ia diminta membentuk kabinet sekaligus menjadi perdana Menterinya. Tapi belum genap setahun ia dipecat karena bersebrangan dengan presiden Soekarno. Ia tetap memimpin Masyumi

dan menjadi angota parlemen hingga tahun 1957. Pidatonya yang berjudul “Pilihlah salah satu dari dua jalan, Islam atau Atheis.” yang disampaikan di parlemen Indonesia dan dipublikasikan majalah “Al Muslimin”, punya pengaruh besar pada anggota parlemen dan masyaakat muslim Indonesia.

Saat menerjuni bidang politik, Muhammad Natsir adalah sorang politikus piawai. Saat menerjuni medan perang, ia menjadi panglima yang gagah berani, dan saat berdebat dengan musuh, ia tampil sebagai pakar ilmu dan dakwah. Muhammad Natsir menentang serangan membabi buta yang dilancarkan para misionaris Kristen, antek-antek penjajah dan para kaki tangan Barat maupun Timur, dengan menerbitkan majalah Pembela Islam. Ia juga menyerukan Islam sebagai titik tolak kemerdekaan dan kedaulatan, pada saat Soekarno dan antek-anteknya menyerukan nasionalisme Indonesia sebagai titik tolak kemerdekaan. Saat itu

Soekarno bersekutu dengan Komunis yang terhimpun dalam Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk melawan Muhammad Natsir dan Partai Masyumi. Pertarungan ini berlangsung hingga tahun 1961, Soekarno membubarkan Partai Masyumi dan menahan pemimpinnya, terutama Muhmmad Natsir.Namun perlawan kaum muslimin Indonesia tidak padam, terus berlanjut hingga terjadi revolusi militer yang berhasil menggulingkan Soekarno pada tahun 1965.

Manhaj Dakwah Muhammad Natsir

Keluar dari penjara, Muhammad Natsir dan rekan-rekannya mendirikan Dewan Dakwah Islam Indonesia yang memusatkan aktivitasnya untuk membina masyarakat, mengerahkan para pemuda, dan menyiapkan dai. Kemudian cabang-cabang DDI terbentuk di seluruh Indonesia, dan generasi muda dapat mengenyam fikrah Islam yang benar, memberi pengarahan kepada masyarakat, mendirikan pusat-pusat kegiatan Islam (Islamic Center) dan masjid, menyebarkan buku-buku Islam, membentuk ikatan-ikatan pelajar Islam, serta mendirikan beberapa asosiasi profesional: para insinyur, petani, pekerja dan lain-lain. Ia juga menjalin hubungan dengan gerakan-geraka Islam Internasional, untuk saling tukar pengalaman dan saling mengokohkan persatuan. tahun 1967, Muhammad Natsir dipilih menjadi Wakil Ketua Muktmaar Islam Internasiomal di Pakistan.

Kepedulian Muhammad Natsir

Muhammad Natsir sangat seius memperhatikan masalah Palestina. Ia temui tokoh, pemimpin dan dai di negara-negara Arab dan Islam untuk membangkitkan semangat membela Palestina, setelah kekelahan tahun 1967. Siang dan malam Muhammad Natsir berkunjung ke wilayah di Indonesia untuk urusan dakwah. Setelah Soekarno tumbang bulan Oktber 1965, kristenisasi semakin meningkat. Para misionaris melipatgandakan upayanya, membangun gereja-gereja, menyebarkan Injil, mendirikan lembaga-lembaga pendidikan Kristen dan membuka sekolah-sekolah misionaris. mereka berharap tahun 2000 Indonesia menjadi Kristen.

Meskipun para misionaris mendaptkan suplay dana dari luar negeri dalam menjalankan aksinya, namun upaya Muhammad Natsir dn rekan-rekannya menjadi penghambat aktivitas para misionaris dan mengagalkan rencana serta konspirasi busuk mereka. Rakyat Indonesia mulai mendekati dai untuk mengenal Islam yang benar. Kesadaran berislam pun merebak dikalangan mahasiswa dan pelajar,
juga menyentuh para intelektual.

Ungkapan-ungkapan Muhammad Natsir

“Islam tidak terbatas pada aktivitas ritual muslim yang sempit, tapi pedoman hidup bagi individu, masyarakat dan negara. Islam menentang kesewenang-wenangan manusia terhadap saudaranya. karena itu, kaum muslimin harus berjihad untuk mendapatkan kemerdekaan. Islam menyetujui prinsip-prinsip negara
yang benar. Karena itu, kaum muslimin harus mengelola negara yang merdeka berdasarkan nilai-nilai Islam. Tujuan ini tidak terwujud jika kaum muslimin tidak punya keberanian berjihad untuk mendapatkan kemerdekaan, sesuai dengan nilai-nilai yang diserukan Islam. Mereka juga harus serius membentuk kader dari kalangan pemuda muslim yang terpelajar.”

Saat diwawancarai dengan redaktur majalah “Al-Wa’yul ISlami” Kuwait di kediaman Muhammad Natsir pada tahun 1989, Muhammad Natsir berkata: “Saya tidak takut masa depan, karena tidak ada bahaya. Masa depan
milik Umat Islam, jika mereka tetap istiqomah, baik secara pribadi atau kolektif.” Ketika redaktur bertanya tentang tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam dirinya dan mempengaruhi perjuangannya, Muhammad natsir menjawab: “Haji Syaikh Muhammad Amin Al-Husaini, Imam Asy Syahid Hasan Al-Banna dan Imam Al-Hudhaibi.Sedangtokoh tokoh Indonesia adalah Syaikh Agus Salim dan Syaikh Ahmad Surkati.”

Karya-Karya Muhammad Natsir

Banyak karya tulis yang ditinggalkan oleh Muhammad Natsir, baik yang terkait dengan dakwah atau pemikiran. Sebagian telah diterbitkan dalam bahasa Arab dengan jumlah lebih dari 35 buah buku, diantaranya adalah Fiqhud Da’wah (Fikih Dakwah) dan Ikhtaru Ahadas Sabilain (Pilih salah satu dari dua jalan). Disamping itu masih banyak ceramah, riset, makalah Muhammad Natsir yang tersebar dan tidak dapat dihitung.

Akhir Hidup

Hamba Allah Muhammad Natsir pulang kerahmatullah pada tanggal 5 Februari 1993 di Jakarta. Perjalanan hidupnya dalam menegakkan dawah Islam menjadi inspirasi bagi generasi penerus dakwah di Indonesia.

(sumber http://dunia.pelajar-islam.or.id/)

M. Natsir , Perdana Menteri yangTerlupakan


Para pejuang Islam punya andil besar bagi negeri ini. Mereka rela menguras tenaga, pikiran, harta bahkan darah dan air mata agar Indonesia bebas dari cengkeraman penjajah. Nampaknya, ini dipahami betul Pemerintah saat ini.

Jika tidak ada aral melintang, Pemerintah akan memberikan gelar pahlawan kepada sejumlah tokoh pergerakan Islam Indonesia. Presiden Susilo bambang Yudhoyono akan memberikan gelar tersebut pada acara peringatan Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November 2007 mendatang.

Salah satu pejuang Islam yang disebut-sebut akan mendapatkan gelar tersebut adalah Allahyarham Muhammad Natsir. Mantan Ketua Masyumi, unsur pimpinan PRRI dan Ketua Dewan Islamiyyah Indonesia (DDII) itu dianggap berjasa bagi bangsa dan negara ini.

Usaha mengukuhkan mantan perdana menteri Indonesia era Orde Lama itu memang sudah lama dilakukan, baik oleh ormas Islam, kerabat dekat maupun umat Islam umumnya. Bahkan di daerah asal M. Natsir, Sumatera Barat, upaya itu telah dilakukan sejak masa Orde Baru.

Salah satu lembaga yang getol memperjuangkan Natsir sebagai pahlawan nasional adalah Tim Tujuh Perjuangan Masyarakat Sumatera Barat. Untuk kepentingan ini, mereka telah menggelar diskusi intensif dengan berbagai pihak untuk menerima maksukan dari masyarakat tentang sosok yang diusulkan menjadi pahlawan nasional.

Pada seminar nasional M Natsir pada tanggal 11 Agustus 2007 lalu di Padang, Sumatera Barat misalnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Sumbar telah melalukan beberapa kali sidang pleno, lalu di tingkat pusat oleh Departemen Sosial. Hasilnya, mereka sepakat memprioritaskan M Natsir menjadi pahlawan nasional.
“Alhamdulillah, sebelum tanggal 10 November 2207 mendatang, insya Allah nama Pak Natsir akan disahkan manjadi pahlawan Nasional,” tutur H Bachtiar Kahar yang juga adalah Ketua Tim Tujuh Perjuangan Masyarakat Sumber, seperti dikutip harian Singgalang, Jumat (27/10).

Berbagai kelengkapan sebagai syarat pengajuan sebagai pahlawan nasional telah tuntas. Pengakuan dari pusat sendiri menyebutkan bahwa pak Natsir akan diprioritaskkan manjadi pahlawan nasional, hanya menunggu waktu pengumuman saja. “Masyarakat Sumbar boleh berbangga pada peringatan hari Pahlawan nanti karena nama Natsir sudah ada dalam buku Pahlawan Nasional,” tambah Bachtiar.

Pemerintah Kabupaten dan Kota pun tak tinggal diam, bahkan mereka telah mempersiapkan langkah berikutnya. Jika pemerintah resmi mengangkat M Natsir sebagai pahlawan nasional, Pemkot akan mengabdikan namanya pada salah satu ruas jalan dan nama gedung di daerah tersebut.

Sayangnya, hingga artikel ini ditulis pihak keluarga M Natsir belum dihubungi secara resmi oleh pemerintah.Menurut pengakuan pihak keluarga, mereka mendengar rencana pengajuan M Natsir sebagai pahlawan nasional sejak bulan Ramadhan lalu. Namun, keluarga belum mendapat konfirmasi resmi dari pemerintah. “Resminya kami belum dapat,” kata Asma Farida natsir, putri kandung M Natsir.

Bu Farida, demikian Ketua Bagian Muslimat DDII ini biasa dipanggil, membenarkan bahwa usulan pangajuan Pak Natsir sebagai pahlawan nasional bukan berasal dari keluarga, tapi dari masyarakat di daerah asal beliau. “Kami hanya memberikan data-data saja. Inisiatif datang dari masyarakat karena mereka berkepentingan,” ujarnya, sambil mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang mengusulkan M Natsir sebagai pahlawan nasional.

Penganugerahan gelar pahlawan nasional dari pemerintah kepada para pejuang Islam ini memang telah lama ditunggu-tunggu umat. Selain wujud apresiasi negara kepada mereka, pemberian gelar itu juga merupakan bentuk pengakuan kita akan jasa-jasa besar mereka terhadap negeri ini.

Ribuan lagi para pejuang Islam berjasa demi bangsa dan negara. Mereka berjuang tanpa pamrih. Karena itu, di hari Pahlawan ini, jangan pernah melupakan pengorbanan mereka. Akankah bangsa ini menjadi bangsa yang besar jika pejuang yang ikut menegakkan bangsa ini terlupakan? (infokito)

Rabu, 16 Juli 2008

Dalil Ahmadiyah Tentang Nabi Isa Turun ke Dunia Lagi


Syariah Publications. Hadits tentang bakal turun kembalinya Nabi Isa ke dunia menjelang Hari Kiamat, memang ada.

Hadits ini adalah salah satu dari dalil atau argumentasi hampir semua kelompok-kelompok Islam sempalan.

Ahmat Mossadeqh (kelompok Qiyadah Islamiyah) yang sudah dilarang, pakai ini. Dia mengaku “al-Masih al-Mau’ud”.

Demikian juga Ahmadiyah. Ketika SKB keluar, Jubir Ahmadiyah Syamsir Ali merujuk buku Fiqh non Ahmadiyah yang menyebutkan bahwa ada hadits Nabi Isa akan kembali lagi. Jadi - logika dia - bakal ada nabi lagi setelah Muhammad. Karena itu - logika dia - tidak bisa menyalahkan Ahmadiyah karena pasal ini.

JUSTRU DI INI POIN SESATNYA AHMADIYAH:

Mereka mengklaim Mirza Ghulam Ahmad itu sebagai Nabi Isa yang turun kembali itu.

Dalam pandangan Islam, Nabi Isa bin Maryam memang tidak dibiarkan mati di tiang salib, tetapi diselamatkan Allah, dan akan diturunkan kembali ke dunia sebelum hari kiamat.

Ini artinya, andaikata Mirza Ghulam Ahmad itu memang Nabi Isa, maka harus ada bukti-bukti sebagai berikut:

1. Dia harus tidak punya nasab kepada siapapun, kecuali kepada Bunda Maryam. Sedang Mirza Ghulam Ahmad itu diketahui jelas siapa Bapak Ibunya yang orang India itu …

2. Karena Nabi Isa itu tidak punya ayah biologis maupun genetis, maka kalau diteliti DNA-nya, pasti ada “something interesting”.

3. Karena Nabi Isa ini adalah Nabi Isa yang dulu diambil dari Yerusalem, maka pasti dia berbicara bahasa yang dipakai di sana saat itu (mungkin bahasa Ibrani - karena dia adalah bani Israel, atau bahasa Suryani - karena dia adalah warga Syria yang dijajah Romawi).

4. Karena Nabi Isa itu diberi mukjizat seperti mampu menyembuhkan segala penyakit, maka tentu kemampuan itu masih ada (mampu menyembuhkan AIDS atau kanker) sebagai pembukti bahwa dia adalah Nabi Isa yang asli, bukan palsu seperti Mossadeqh atau Mirza Ghulam Ahmad.

Bagaimana mungkin fenomena ini bisa dijelaskan?

Mudah saja. Bayangkan saja bahwa ada Malaikat yang diperintah Allah membawa Nabi Isa dalam suatu perjalanan dengan kecepatan mendekati cahaya, sehingga ada “time-dilatation”. Orang yang berada dalam perjalanan, hanya akan merasakan waktu berjalan beberapa detik atau jam saja, sedang yang di luar, merasakan waktu berjalan ribuan tahun. Hal semacam ini pernah terjadi pada Ashabul Kahfi. Pada Nabi Isa, efeknya, dia “hilang” di tahun 30-an (abad pertama era Masehi), dan muncul lagi di masa depan (entah kapan). Namun dia tetap Nabi Isa yang dulu, bukan dilahirkan kembali oleh ibu yang lain seperti para nabi palsu itu.

Jadi begitu penjelasannya. (www.syariahpublications.com)

Salam

FA.-

Sumber : www.famhar.multiply.com (http://syariahpublications.com/)

Judul asli : Nabi Isa turun ke dunia lagi - dalil Ahmadiyah ???

Minggu, 13 Juli 2008

Sistem Pemerintahan

Mengenai sistem pemerintahan terdiri dari beberapa struktur negara dalam islam:

1.Khalifah sebagai kepala negara
2.mu'awin tafwidl sebagai pembantu khalifah yang berkuasa penuh
3.mu'awin tanfidl sebagai pembantu khalifah dalam urusan administrasi
4.amirul jihad
5.wali atau gubernur
6.Qadla (pengadilan)
7.aparat administrasi negara
8.majlis umat

Mengenai mu'awin tafwidl dan mu'awin tanfidl kedudukan mereka sebagai pembantu dan pelaksana bukan sebagai wuzaraa (kementrian). kalaupun ada sebutan wazir yang terdapat pada masa abbasiah,tetapi fungsinya sebagai pembantu. Sama sekali tidak terdapat ciri-ciri kementrian seperti yang ada pada sistem demokrasi. Kedudukan mereka adalah sebagai pembantu Khalifah dalam urusan pemerintahan dan administrasi negara, sedangkan wewenang kekuasaan secara penuh dipegang oleh Khalifah.

ada pun wali,qadli,dan aparat administrasi negara jelas sekali eksistensi mereka selalu ada. Bahkan kaum kafir menjajah negeri-negeri islam, urusan pemerintahan masih berlangsung dan dijalankan oleh Qadli dan aparat administrasi negara.

amirul jihad memiliki wewenang mengurusi angkatan bersenjata sebagai pasukan islam. Pada saat itu berkembang opini umum di seluruh dunia bahwa pasukan islam adalah pasukan yang tidak terkalahkan.

tentang majlis umat aktivitasnya sepeninggal masa Khulafur Rasyidin tidak lagi tampak. Karena sekalipun termasuk salah satu struktur pemerintahan,tetapi bukan termasuk bagian dari pilar pemerintahan. Syura merupakan salah satu hak rakyat terhadap para penguasa,apabila penguasa tidak meminta pendapat dari rakyat (dalam berbagai urusan),berarti penguasa itu telah melakukan suatu kelalaian. Meskipun demikian pemerintahan itu tetap merupakan pemerintahan islam. Sebab,syura adalah media pengambilan pendapat bukan untuk menetapkan kebijakan negara. Hal ini berbeda dengan peranan parlemen pada sistem demokrasi. Parlemen merupakan manifestasi dari kedaulatan ditangan rakyat,dan menjadi pilar dasar sistem pemerintahan kapitalisme. Lain hal nya dengan islam yang meletakan kedaulatan itu hanya pada syara'.

sumber diambil dari kitab Nizham al-islam yang ditulis oleh syekh Taqiyuddin an_Nabhani kemudian terjemaahan dalam bahasa indonesia diberi judul "Peraturan hidup dalam ISLAM"

Sabtu, 12 Juli 2008

Sekjen FUI: Kecam ICG, Alat Bagi Kepentingan Negara-negara Kapitalis untuk Menjajah Negeri Islam


Syabab.Com - Laporan ICG merupakan bentuk campur tangan LSM asing terhadap Indonesia. Demikian ditegaskan oleh Sekjen FUI, KH. Muhammad Al-Khaththath mengecam ICG. Menurutnya, ICG selama ini telah menjadi alat untuk kepentingan negara-negara kapitalis dalam rangka mengokohkan penjajahan di negeri Islam termasuk di Indonesia.

Keberadaan ICG di daerah-daerah konflik seperti Papua, Maluku dan Aceh menurut Al-Khaththath perlu dipertanyakan kepentingannya. Mereka tiada lain alat bagi negara-negara kapitalis.

Bukan pertama kali ini ICG melakukan permusuhan terbuka terhadap umat Islam dan menjadi alat kepentingan asing. Sebelumnya Sidney Jones dari ICG dikecam oleh umat Islam karena campur tangannya dalam proses pengadilan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir. Laporan bohong Sidney Jones yang dimuat Koran Tempo Tanggal 12 Desember 2002, mengatakan bahwa Ustad Abu Bakar Ba’asyir terlibat JI. Pengadilan kemudian membuktikan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir tidak terlibat.

Kokohkan Liberalisasi

Dalam kasus Ahmadiyah, ICG dan LSM-LSM komprador mempunyai kepentingan untuk mengokohkan liberalisasi di Indonesia. Kasus Ahmadiyah ini juga telah dijadikan alat asing untuk mengintervensi Indonesia dengan mengangkat isu pelanggaran HAM. Sebelumnya lewat isu HAM , Barat melakukan intervensi dalam konflik Timor Timur, Aceh, dan Maluku. Tentu saja yang paling sering disalahkan adalah kelompok Islam.

Hubungan ICG dengan kelompok pro Ahmadiyah di Indonesia juga bisa dilihat dari keberadaan Todung Mulya Lubis salah satu dedengkot AKK-BB yang pro Ahmadiyah. Todung sering menjual isu Indonesia dan Timor Timur saat menjadi Wakil Ketua Komisi Investigasi HAM untuk Timor Timur. Hingga kini ia adalah Ketua International Crisis Group (ICG), lembaga pengkaji isu internasional yang analisanya tentang Islam dan Umat Islam sering melenceng dan menyakitkan.

Tidak Ingin Umat Islam Bersatu

ICG lanjut ustadz al-Khaththath tidak menginginkan umat Islam bersatu dengan mengangkat isu Islam garis keras. Penggunaan istilah Islam garis keras dan moderat adalah politik belah bambu untuk kepentingan penjajahan. Tujuannya menimbulkan saling curiga dan konflik horizontal dikalangan umat Islam. Padahal menurutnya Ahmadiyah dicap sesat menyesatkan bukan hanya oleh MUI atau FUI tapi tapi juga ormas Islam terbesar Indonesia seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.

”Laporan ini membuktikan Barat khawatir umat Islam bersatu untuk berjuang bersama-sama mengokohkan aqidah umat dan menegakkan syariah Islam”, tegasnya.

Pemicu Konflik

The International Crisis Group (ICG) adalah suatu organisasi non-pemerintah multinasional dengan lebih dari 130 pegawai tersebar di lima benua, yang bekerja melalui analisis lapangan dan advokasi bagi pencegahan dan resolusi konflik. Namun di dunia Muslim, ICG tidak lebih seperti agen-agen asing yang kerapkali mengeluarkan provokasi atas pencegahan kebangkitan Islam yang kini tengah tumbuh di dunia Muslim. Baru-baru ini ICG mengeluarkan laporan yang khawatir atas meningkatnya pengaruh gerakan-gerakan Islam yang mereka sebut sebagai gerakan Islam garis keras [baca: Laporan Terbaru ICG: Khawatir Atas Meningkatnya Pengaruh Kelompok Islam, Takut Atas Bersatunya Umat]. Sebelumnya ICG memprovokasi pemerintah yang menganggap gerakan-gerakan Islam sebagai ancaman konflik di Papua.
ICG mendapatkan dukungan dana dari pemerintah, yayasan-yayasan amal, perusahaan-perusahaan, dan donor perorangan yang tiada lain para kapitalis, termasuk juga dari masyarakat Yahudi seperti Sarlo Foundation of the Jewish Community Endowment Fund. Staf mereka di Indonesia diantaranya Sidney Jones (Senior Adviser), John Virgoe (South East Asia Project Director), Rungrawee Chalermsripinyorat (Analyst), Mahlil Harahap (Office Manager), dan Eva Ratihandayani (Administrative and Finance Officer). Mereka tiada lain agen-agen asing. [m/li/syabab.com]

Laporan Terbaru ICG: Khawatir Atas Meningkatnya Pengaruh Kelompok Islam, Takut Atas Bersatunya Umat


Syabab.Com - Baru-baru ini, Internasional Crisis Gorup (ICG) yang berpusat di Brussels mengeluarkan laporan tentang kekhawatiran mereka terhadap meningkatnya pengaruh kelompok yang disebutnya sebagai "Hardline Islamic Groups" di Indonesia. Mereka takut umat Islam bersatu. Lembaga yang menyebut dirinya bekerja untuk mencegah konflik di dunia luas ini kerap kali malah memprovokasi konflik dan tak berpihak pada umat Islam.

Dalam laporan ICG berjudul "Indonesia: Implications of the Ahmadiyah Decree" yang dileluarkan pada 7 Juli 2008, mereka mengatakan terkait SKB Ahmadiyah bahwa kelompok-kelompok Islam telah menekan pemerintah dalam aksi besar ulama dan para Habib pada 9 Juni 2008 di depan Istana negara. Menurut laporan tersebut, ICG mengatakan bahwa lebih dari 200.000 umat Islam yang menuntut pembubaran Ahmadiyah menunjukkan kelompok Islam telah menggunakan teknik-teknik klasik advokasi masyarakat sipil untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah.

ICG menjelaskan kelompok Islam telah menggunakan lobi-lobi yang sistematik untuk mempengaruhi birokrasi. Tidak hanya itu ICG juga menyalahkan Presiden SBY yang dituding telah memberikan dukungan terhadap MUI dalam menggolkan SKB Ahmadiyah. ICG tampaknya memprovokasi pertentangan pemerintah dan MUI.

”Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sejak tahun 2005 justru mengajak MUI untuk turut terlibat dalam pembuatan kebijakan-kebijakan pemerintahannya. Ini menjadi sangat berbahaya karena MUI dikuasai kalangan garis keras. Dan pemerintah, maaf, tidak cukup berani menghadapi mereka, dan tidak cukup berani untuk menegakkan nilai-nilai, demokrasi dan toleransi yang selama ini dianut bangsa Indonesia. Ini sangat mencemaskan masa depan Indonesia,” demikian ungkap John Virgoe, Direktur program ICG untuk urusan Asia Tenggara dalam laporan terbarunya.

Risau Pada Persatuan Ummat

Dalam laporannya ICG merisaukan meningkatnya pengaruh kelompok yang ditudingnya sebagai kelompok garis keras. Salah satu yang disoroti ICG adalah FUI (Forum Umat Islam) dan Hizbut Tahrir Indonesia. Menurutnya ICG, Hizbut Tahrir telah memperluas koalisinya beraktifitas bersama kelompok Islam lainnya di FUI (Forum Umat Islam) yang dibentuk tahun 2005.

Laporan itu menambahkan Forum Umat Islam - dimana seorang aktifis senior HTI duduk menjabat sebagai sekretaris jenderal- telah memimpin sejumlah demontrasi massa mendukung RUU anti pornografi, menentang aliran sesat, mendukung larangan terhadap Ahmadiyah dan menentang kenaikan harga BBM.

Salah seorang staf ICG di Indonesia: Agen Asing!Kerjasama dan persatuan umat Islam dalam MUI dan FUI dikhawatirkan ICG. John Virgoe mengatakan perkembangan ini mengakhawatirkan karena kelompok garis keras berkerja dalam dalam level akar rumput (grassroot) dan level pemerintahan.

“Setelah merayakan kemenangan ini , mereka akan menuntut yang lain”, ujar John Virgoe

The International Crisis Group (ICG) adalah suatu organisasi non-pemerintah multinasional dengan lebih dari 130 pegawai tersebar di lima benua, yang bekerja melalui analisis lapangan dan advokasi bagi pencegahan dan resolusi konflik. Namun di dunia Muslim, ICG tidak lebih seperti agen-agen asing yang kerapkali mengeluarkan aprovokasi pencegahan atas kebangkitan Islam yang kini tengah tumbuh di dunia Muslim.

ICG mendapatkan dukungan dana dari pemerintah, yayasan-yayasan amal, perusahaan-perusahaan, dan donor perorangan yang tiada lain para kapitalis, termasuk juga dari masyarakat Yahudi seperti Sarlo Foundation of the Jewish Community Endowment Fund. Staf mereka di Indonesia diantaranya Sidney Jones (Senior Adviser), John Virgoe (South East Asia Project Director), Rungrawee Chalermsripinyorat (Analyst), Mahlil Harahap (Office Manager), dan Eva Ratihandayani (Administrative and Finance Officer). Mereka tiada lain agen-agen asing. [f/m/icg/li/syabab.com]

Menag Jelaskan Soal Ahmadiyah kepada Dubes Uni Eropa

Keberadaan pengikut Ahmadiyah di Indonesia ternyata menjadi perhatian masyarakat dunia, sejumlah duta besar negara-negara Uni Eropa mendatangi Departemen Agama, dalam pertemuannya dengan Menteri Agama M. Maftuh Basyuni para dubes itu menanyakan masalah Ahmadiyah.

"Kedatangan para duta besar Uni Eropa ini mempertanyakan masalah Ahmadiyah, karena mereka kebingungan dengan persoalan tersebut, dan semua sudah kami jelaskan akhirnya terjadi dialog apa sebenarnya yang terjadi kawasan kita ini, " papar Menag di sela-sela pertemuan yang berlangsung di ruang sidang Departemen Agama, Kamis (10/7).

Maftuh mengatakan, pihaknya juga menjelaskan kepada delegasi Uni Eropa bahwa penerbitan Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) bukanlah bentuk intervensi pemerintah terhadap keyakinan warga masyarakat.

"Intinya kami menjelaskan SKB bukan intervensi pemerintah. Namun bagi pemerintah, itu upaya untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat yang terganggu karena adanya pertentangan dalam masyarakat yang terjadi akibat penyebaran paham Ahmadiyah, " katanya.

Bagi pemerintah, lanjutnya, masalah JAI mempunyai dua sisi. Pertama, Ahmadiyah adalah penyebab lahirnya pertentangan dalam masyarakat yang berakibat terganggunya keamanan dan ketertiban masyarakat. Kedua, warga JAI adalah korban tindakan kekerasan sebagian masyarakat. "Kedua sisi ini harus ditangani pemerintah, " tandas Menag.

Dalam pertemuan itu, Menag menjelaskan berbagai kebijakan yang terkait dengan pembinaan kehidupan beragama di Indonesia.

Pimpinan Delegasi Uni Eropa Catherine Boivineau menyatakan terima kasih diberi kesempatan untuk berdialog secara resmi dan mendapat penjelasan yang sangat baik dari Menteri Agama, karena selama ini yang menjadi kebingunan dari masyarakat negara Uni Eropa, Indonesia dikenal sebagai negara yang moderat menghargai dialog dan toleransi, tapi kenapa ada isu Ahmadiyah.

"Hasil penjelasan sangat membahagiakan yang, " kata Catherine yang juga Duta Besar Perancis.

Mengenai harapan apa yang diperoleh dari pertemuannya dengan Menteri Agama, Catherina mengatakan, pihaknya hanya meminta latar belakang, kemudian langkah-langkah yang sudah diambil dalam penanganan Ahmadiyah. "Tidak ada target yang sangat muluk, " pungkasnya.

Adapun para duta besar negara-negara Uni Eropa yang hadir antara lain, Duta Besar Perancis Catherine Boivineau, Sekretaris Pertama Kedubes Perancis Dominque Evanno, Dubes Austria Klaus Wolfer, Kuasa Usaha a.i. Kedubes Belanda Ad Koekkoek, Deputy Head Of Mission Kedubes Belgia Guido Grauwels, Dubes Bulgaria Boyko Hritov Mirchev, Dubes Ceko Pavel Rezac.

Dubes Finlandia Antti Tapio Koistinen, Dubes Inggris Martin Hatfull, Kuasa Usaha a.i. Italia Luigi Diodati, Atase Kebudayaan Kedubes Jerman Arya Wallau, Dubes Polandia Tomasz Lukaszuk, Konselor Kedubes Portugal Monica Lisboa, Dubes Rumania Gheorghe Vilcu, Dubes Slovakia Peter Holasek, Dubes Spanyol Aurora Bernaldez Dicenta, Dubes Swedia Ann Marie Bolin Pennegard, Kuasa Usaha a.i. Uni Eropa Rosamaria Gili, Kuasa Usaha a.i. Yunani Pentarvani.

Dalam pertemuan tersebut Menteri Agama didampingi Kepala Badan Litbang dan Diklat Depag Atho Mudzhar, Dirjen Bimas Islam Nasaruddin Umar, Dirjen Bimas Budha Budi Setyawan Dirjen Bimas Kristen Jason Lase, Dirjen Bimas Katolik Stef Agus, dan Sekretaris Dirjen Bimas Hindu.(sumber http://eramuslim.com/)
------------------------------------------------------------------------------------
komentar saya:
Menag mengatakan : "Intinya kami menjelaskan SKB bukan intervensi pemerintah. Namun bagi pemerintah, itu upaya untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat yang terganggu karena adanya pertentangan dalam masyarakat yang terjadi akibat penyebaran paham Ahmadiyah, "


anda lebih mengutamakan keamanan dan ketertiban tetapi kenapa anda tidak mengutamakan keselamatan akidah ummat islam yang notabene adalah penduduk mayoritas indonesia bukankah demokrasi itu berdasarkan suara mayoritas??? apa ini yang disebut demokrasi??? demokarsi yang dibangga2kan oleh Indonesia,demokrasi yang hanya dapat menyengsarakan rakyat. saya tahu sebelum Menag mengeluarkan SKB beliau mendapatkan tekanan dari pihak "asing" agar Ahmadiyah jangan dibubarkan (kabar ini saya dapatkan dari mengikuti forum).

andai saja pemerintah tegas membubarkan ahmadiyah masalahnya tidak akan panjang seperti ini,tapi karena pemerintah sekarang adalah antek2 kaum kafir maka masalah ini menjadi panjang,ingat satu hal ahmadiyah di Indonesia itu bukan terdiri dari JAI saja tetapi ada juga GAI dan dalam SKB tidak disebutkan GAI hanya fokus kepada JAI saja.


JAI=Jemaat Ahmadiyah Indonesia
GAI=Gerakan Ahmadiyah Indonesia

jika Ahmadiyah tidak ingin dibubarkan maka harus melakukan beberapa hal dibawah ini:
1.mereka tidak boleh mengaku sebagai orang islam
2.mereka tidak boleh melakukan dua kalimat syahadat
3.mereka tidak boleh melakukan ibadah/ritual dengan cara islam seperti:Zakat,Puasa ramadhan,Shalat lima waktu,Haji
4.mereka tidak boleh menyentuh mushhaf Al-Quran
5.mereka HARAM menikah dengan orang islam
6.mereka tidak boleh masuk MASJID
7.mereka tidak boleh masuk ke tanah suci melakukan umrah,haji,ataupun ziarah
8.mereka DILARANG mencantumkan AGAMA ISLAM dalam dokumen seperti:KTP,SIM,Kartu Keluarga,Paspor,dan sebagainya
9.mereka DILARANG menggunakan label,simbol,atribut,atau lambang islam yang mana pun.

Ucapan Asy Syaikh Al Albani tentang Ahmadiyah

Oleh: Asy Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani


Di dalam banyak hadits beliau, Nabi shallallahu alaihi wasallam telah mengabarkan sebagai nash dan peringatan bagi ummatnya bahwa sungguh akan ada setelah beliau para dajjal (pendusta). Beliau bersabda dalam sebagian hadits beliau,


Mereka semua mengaku nabi. Dan aku adalah nabi terakhir, tidak ada nabi setelahku (HR. Muslim dan yang selain beliau, lihat Al Ahadits Ash Shahihah 1683)


Dan di antara dajjal ini adalah Mirza Ghulam Ahmad Al Qadiyani yang mengaku nabi. Dia memiliki pengikut yang banyak di India , Jerman, Inggris, dan Amerika. Mereka memiliki banyak masjid di negeri itu. Mereka pun menyesatkan kaum muslimin lewat masjid-masjid mereka. Di Suriah pun ada salah satu anggota mereka. Allah pun menumbangkan dan mengusir mereka. Mereka memiliki bermacam-macam pemahaman selain akidah mereka bahwa kenabian tetap ada setelah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.


Pendahulu mereka dalam masalah ini adalah Ibnu Araby Ash Shufi. Orang-orang Ahmadiyah memiliki sebuah risalah di mana mereka mengumpulkan ucapan-ucapan Ibnu Arabi yang mendukung itiqad mereka sebagaimana yang telah kita sebutkan. Para ulama seolah-olah tak mampu membantahnya karena yang mengucapkannya adalah Ibnu Araby (seorang yang dianggap sebagai wali Allah oleh orang-orang sufi-pent)! Padahal para ulama tersebut dengan pasti telah mengkafirkan Ahmadiyah.


Di sini bukanlah tempatnya untuk menyebutkan akidah-akidah mereka. Tidaklah diragukan lagi bahwa mereka inilah yang disebutkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam hadits yang shahih.


Akan ada di akhir zaman, para dajjal pendusta. Mereka mendatangkan kepada kalian hadits-hadits yang belum pernah kalian dengar, begitu juga bapak-bapak kalian. Hati-hatilah kalian terhadap mereka. Jangan sampai mereka menyesatkan dan memberikan fitnah kepada kalian. (Diriwayatkan oleh penulis [Abu Ja'far Ath Thahawy “pent] dalam Misykatul Atsar [4/10] dan Imam Muslim [9/1])


Dan yang merupakan ciri-ciri yang nyata dari mereka adalah bahwasanya ketika memulai pembicaraan dalam dakwah mereka, mereka mulai dengan menetapkan kematian Isa alaihissalam sebelum segala sesuatunya. Jika hal ini berhasil mereka dakwahkan –menurut persangkaan mereka- mereka akan berpindah ke marhalah selanjutnya yakni menyebutkan hadits-hadits yang warid tentang turunnya Isa alaihis shalatu wassalam. Mereka menampakkan keimanan mereka dalam hal ini, lalu segera beralih kepada apa yang mereka takwilkan. Setelah mereka menetapkan “dengan apa yang mereka kira- wafatnya Isa, mereka memaksudkan yang akan turun nanti adalah yang semisal Isa, yaitu Ghulam Ahmad Al Qadiyani.


Mereka memiliki banyak takwil jelek semacam ini, dan sungguh banyak sekali! Dan akan datang insya Allah isyarat tentang sebagian akidah mereka yang sesat.

(pent: beliau melanjutkan dalam pembahasan berikutnya)


Termasuk kesesatan Al Qadiyani ini adalah pengingkaran mereka terhadap jin sebagai makhluk di luar jenis manusia. Mereka mentakwil semua ayat dan hadits yang menjelaskan kebedaan jin dan perbedaan penciptaan jin dan manusia dengan pemahaman mereka. (Mereka menganggap) bahwa jin itu adalah manusia itu sendiri, atau sekelompok manusia. Bahkan menurut mereka, Iblis itu sendiri adalah manusia yang jahat! Betapa sesatnya mereka!

Menyikapi Aksi Main Hakim Sendiri: Apakah Memerangi Kemungkaran Hak Pemerintah Saja?

5 Februari 08 oleh Abu Umar

Oleh: Syaikh Abdul Aziz Bin Abdullah Bin Baz

Pertanyaan:
Apakah amar ma’ruf nahi munkar, khususnya mengubah kemungkaran dengan tangan merupakan hak semua orang atau hak yang disyaratkan bagi waliyul amr (pemerintah) atau aparat yang ditugaskan oleh pemerintah?

Jawaban:
Merubah kemungkaran itu adalah kewajiban semua orang sesuai kadar kemampuannya, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

من رأى منكم منكراً فليغيره بيده، فإن لم يستطع فبلسانه، فإن لم يستطع فبقلبه، وذلك أضعف الإيمان

“Barangsiapa melihat sebuah kemungkaran, hendaklah mengubah dengan tangannya. Jika tidak mampu hendaklah dengan lisannya. Jika tidak juga mampu maka dengan hatinya. Dan itu adalah selemah-lemahnya iman”.

Namun mengubah kemungkaran dengan tangan harus memiliki kemampuan dan tidak menyebabkan kerusakan yang lebih besar dan kejelekan yang lebih banyak. Hendaklah setiap muslim mengubah kemungkaran dengan tangannya di rumahnya terhadap anak, istri, dan pembantunya. Dan demikian pula aparat yang di instansi tertentu yang diberikan kewenangan.

Dia mengubah kemungkaran dengan tangannya sesuai kadar kewenangan yang dimilikinya. Kalau di luar itu, maka jangan dia ubah kemungkaran yang bukan dalam kewenangannya. Sebab jika ia mengubahnya dengan tangan tanpa ada wewenang, maka ini akan mengakibatkan kejelekan yang lebih banyak, bala’ yang lebih luas dan keburukan yang lebih parah lagi antara dirinya dengan manusia dan antara dirinya dengan pemerintah.

Akan tetapi cukuplah ia cegah dengan lisan, yaitu dengan mengatakan kepada mereka: “Takutlah kepada Allah wahai fulan! Ini tidak boleh!” “Ini haram!” “Ini wajib!” Dia jelaskan dalil-dalil syar’i dengan lisannya.

Adapun mengubah dengan tangan hanya boleh dilakukan menurut kadar kesanggupannya, di rumahnya, terhadap orang-orang yang di bawah tanggung jawabnya.

Dan boleh bagi orang-orang yang telah diizinkan oleh pemerintah baginya untuk beramar ma’ruf, seperti instansi yang diperintahkan dan diberi kewenangan oleh pemerintah (seperti polisi dan aparat lainnya –pent.). Mereka merubah kemungkaran sesuai dengan kadar kewenangan yang diberikan dan dengan cara yang syar’i sebagaimana yang disyariatkan oleh Allah tanpa menambah-nambahi. Dan demikian pula pemerintah suatu negeri, mengubah kemungkaran sesuai kadar tanggung-jawab yang ada padanya.

Sumber: http://www.ibnbaz.org.sa/

Rabu, 09 Juli 2008

ta'aruf itu apaan sih?

Ta'aruf proses perkenalan dan pendekatan antara laki-laki dan wanita yang hendak menikah. Ta'aruf sangat berbeda dengan pacaran. Ta`aruf secara syar`i memang diperintahkan oleh Rasulullah SAW bagi pasangan yang ingin nikah. Perbedaan hakiki antara pacaran dengan ta'aruf adalah dari segi tujuan, cara, dan manfaat.

Jika tujuan pacaran lebih kepada kenikmatan sesaat, zina dan maksiat. Sedang ta'aruf jelas sekali tujuannya yaitu untuk mengetahui kriteria calon pasangan.

Dalam pacaran, mengenal dan mengetahui hal-hal tertentu calon pasangan dilakukan dengan cara yang sama sekali tidak memenuhi kriteria sebuah pengenalan. Ibarat seorang yang ingin membeli mobil second tapi tidak melakukan pemeriksaan, dia cuma memegang atau mengelus mobil itu tanpa pernah tahu kondisi mesinnya. Bahkan dia tidak menyalakan mesin atau membuka kap mesinnya. Bagaimana mungkin dia bisa tahu kelemahan dan kelebihan mobil itu.

Sedangkan taaruf adalah seperti seorang montir mobil ahli yang memeriksa mesin, sistem kemudi, sistem rem, sistem lampu dan elektrik, roda dan sebagainya. Bila ternyata cocok, maka barulah dia melakukan tawar menawar.

Ketika melakukan ta'aruf, seseorang baik pihak laki atau wanita berhak untuk bertanya yang mendetail, seperti tentang penyakit, kebiasaan buruk dan baik, sifat dan lainnya. Kedua belah pihak harus jujur dalam menyampaikannya. Karena bila tidak jujur, bisa berakibat fatal nantinya.

Namun secara teknis, untuk melakukan pengecekan, calon pembeli tidak pernah boleh untuk membawa pergi mobil itu sendiri. Silahkan periksa dengan baik dan kalau tertarik, mari bicara harga.

Dalam upaya ta'aruf dengan calon pasangan, pihak laki dan wanita dipersilahkan menanyakan apa saja yang kira-kira terkait dengan kepentingan masing-masing nanti selama mengarungi kehidupan. Tapi tentu saja semua itu harus dilakukan dengan adab dan etikanya. Tidak boleh dilakukan cuma berdua saja. Harus ada yang mendampingi dan yang utama adalah wali atau keluarganya. Jadi ta`aruf bukanlah bermesraan berdua, tapi lebih kepada pembicaraan yang bersifat realistis untuk mempersiapkan sebuah perjalanan panjang berdua.

Taaruf adalah media syar`i yang dapat digunakan untuk melakukan pengenalan terhadap calon pasangan. Sisi yang dijadikan pengenalan tidak hanya terkait dengan data global, melainkan juga termasuk hal-hal kecil yang menurut masing-masing pihak cukup penting.

Misalnya masalah kecantikan calon istri, dibolehkan untuk melihat langsung wajahnya dengan cara yang seksama, bukan cuma sekedar curi-curi pandang atau ngintip fotonya. Justru Islam telah memerintahkan seorang calon suami untuk mendatangi calon istrinya secara langsung face to face, bukan melalui media foto, lukisan atau video.

Karena pada hakikatnya wajah seorang wanita itu bukan aurat, jadi tidak ada salahnya untuk dilihat. Dan khusus dalam kasus ta`aruf, yang namanya melihat wajah itu bukan cuma melirik-melirik sekilas, tapi kalau perlu dipelototi dengan seksama. Periksalah apakah ada jerawat numpang tumbuh disana. Begitu juga dia boleh meminta diperlihatkan kedua tapak tangan calon istrinya. Juga bukan melihat sekilas, tapi melihat dengan seksama. Karena tapak tangan wanita pun bukan termasuk aurat.

Lalu bagaimana dengan keharusan ghadhdhul bashar ? Bab ghadhdhul bashar tempatnya bukan saat ta`aruf, karena pada saat ta`aruf, secara khusus Rasulullah SAW memang memerintahkan untuk melihat dengan seksama dan teliti.

Selain urusan melihat fisik, taaruf juga harus menghasilkan data yang berkaitan dengan sikap, perilaku, pengalaman, cara kehidupan dan lain-lainnya. Hanya semua itu harus dilakukan dengan cara yang benar dan dalam koridor syari`ah Islam. Minimal harus ditemani orang lain baik dari keluarga calon istri atau dari calon suami. Sehingga tidak dibenarkan untuk pergi jalan-jalan berdua, nonton, boncengan, kencan, ngedate dan seterusnya dengan menggunakan alasan ta`aruf. Janganlah ta`aruf menjadi pacaran. Sehingga tidak terjadi khalwat (berdua-duaan) dan ikhtilath antara pasangan yang belum jadi suami istri ini.

Wallahu a'lam bish-shawab.

Selasa, 08 Juli 2008

Waspada: Stigma Terorisme Digulirkan Kembali di Negeri ini Sebagai Bagian dari "War on Islam"

Mabes Polri menggerebek dua orang warga di Kecamatan Ilir karena diduga teroris dan menjadi kaki tangan Noordin M Top. Pengamat intelejen Herman Y. Ibrahim mengatakan bahwa sepak terjang Densus 88 tak lepas dari campur tangan asing.

Bukan hanya itu, sebagian pihak mulai melakukan propaganda negatif terhadap gerakan-gerakan Islam yang berhubungan dengan terorisme.

"Sebetulnya, ini (Densus 88) bagian agenda global. Dananya dari luar, dari Amerika dan Australia," kata Herman.

Dia juga mengungkapkan bahwa Densus 88 dilengkapi dengan persenjataan dan kendaraan tempur buatan Amerika, seperti senapan serbu Colt M4, senapan penembak jitu Armalite AR-10, dan shotgun Remington 870. Bahkan dikabarkan satuan ini akan memiliki pesawat C-130 Hercules sendiri untuk meningkatkan mobilitasnya.

Semua persenjataan yang diberikan, termasuk materi latihan, diberitakan sama persis dengan apa yang dimiliki oleh satuan khusus antiteroris AS. ''Makanya Amerika akan marah kalau tidak ada korban karena sudah banyak uang dikucurkan,'' tegas Herman.

Seperti di luar negeri, sembilan orang bertopeng, Kamis, sekitar pukul 08.25 WIB, tampak memasuki pintu kargo menuju pesawat polisi dengan nomor lambung P 2035 yang parkir di blok E/NP Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, Sumsel.

Kesembilan orang bertopeng tersebut dikawal ketat oleh pasukan dari Brimobda Sumsel menuju pesawat yang siap tinggal landas ke Jakarta. Di seolah-olah benar sebagai teroris.

Tepat pukul 09.00 WIB, pesawat lepas landas meninggalkan Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II.

Sebelumnya selama dua hari, Selasa (1/7) dan Rabu (2/7), pasukan Densus 88 Mabes Polri bekerja sama dengan Gegana Brimobda Polda Sumsel melakukan penggerebekan dan menangkap dua orang yang diduga pelaku teror berinisial W dan seorang temannya.

Propaganda Negatif
Isu terorisme terus digulirkan. Lebih dari itu ada upaya pengaitan stigma teroris kepada gerakan-gerakan Islam. Seperti yang ditulis oleh seorang agen, "Harapan lebih teror Islamis di Indonesia," kata Bramantyo Prijosusilo dalam New America Media.

Dengan penuh stigma negatif Bramantyo menulis bahwa Indonesia tidak hanya gagal melindungi minoritas dari kekerasan para islamisme militan, juga pemerintah secara aktif mendukung intimidasi penentangan kelompok kecil Ahmadiyah.

Ia menuding para pejuang penerapann hukum syariah seperti Forum Umat Islam (FUI), Front Pembela Islam, Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Majelis Tafsir Al-Quran (MTA).

"Lebih membahayakan, aturan syariah yang utopia juga mengikat kelompok-kelompok ini dalam sebuah ikatan persahabatan dengan kelompok-kelompok kabur seperti organisasi teroris Jemaah Islamiyyah (JI) dan Al-Qaeda."

Propaganda negatif ini mengarahkan bahwa terorisme merupakan bagian dari perjuangan terhadap aturan syariah. Sementara gerakan-gerakan Islam yang merindukan syariah dicap sebagai pelaku teroris. Inilah sebenarnya yang diharapkan oleh Amerika. Tak aneh bila Amerika terus menerus mengeluarkan dana dalam rangka kampanye "war on terrorism" yang tiada lain "war on Islam". Tujuannya tiada lain agar Islam tidak bangkit. Karena Islam-lah satu-satunya ancaman besar yang akan mengancam kepentingan Amerika, baik dari sisi hostility maupun capability.

Stigma negatif terhadap perjuangan syariah bukanlah hal yang baru. Melihat metode Rasullah dalam berdakwah, stigma atau propganda negatif terus digulirkan oleh kaum kafir Quraisy. Stigma tersebut diarahkan kepada Islam sendiri dan juga para pengembannya. Tujuannya agar masyarakat takut dengan apa yang dibawa oleh Muhammad dan menjauhi mereka.

Demikian pula di era sekarang. Propaganda negatif merupakan bagian dari perlawanan dakwah. Islam distigma sebagai ideologi syetan dan perjuangan penerapan syariah dituduh sebagai terorisme. Peristiwa Gedung WTC 11 september beberapa tahun lalu yang merupakan konspirasi dari Amerika sendiri menjadi titik awal perang Amerika terhadap dunia Islam.

Amerika terus menerus melakukan serangkaian penjajahan, pendudukan dan tindakan terorisme yang diamini oleh para agen-agennya. Lebih dari satu juta jiwa dari kalangan sipil tewas di Irak akibat tindakan terorisme Amerika. Ideologi kapitalisme dengan sekularisme yang busuk sebagai landasannya terus dipaksakan di negeri-negeri kaum Muslim. Tetapi semua diam membisu. Sampai kapan? [z/f/si/syabab.com]

Wawancara MR Kurnia : Isu Terorisme Untuk Membendung Arus Islam

Maraknya kembali penangkapan terhadap orang-orang yang didakwa melalukan tindakan terorisme menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat. Ada pihak yang memuji langkah Densus 88 karena bertindak sigap mencegah tindak terorisme. Apalagi para pelaku yang ditangkap di Sumatera Selatan disebut-sebut menyimpan bahan peledak yang jauh lebih dahsyat dari bom Bali. Namun , tidak sedikit pula yang mempertanyakan apa motif sebenarnya dibaliknya penangkapan ini. Berikut ini wawancara kami dengan MR Kurnia , ketua Lajnah Siayasi (Departemen Politik) Hizbut Tahrir yang juga salah seorang ketua DPP HTI.

Ada apa dibalik penangkapan orang yang dituduh teroris di Palembang?

Saya lihat ini untuk membendung arus Islam. Isu terorisme muncul pada saat umat Islam bersatu dalam satu kesatuan menentang Ahmadiyah yang mengacak-acak Islam. Juga, isu itu terjadi pada waktu dukungan umat Islam terhadap Islam demikian besar. Pertengahan Juni 2008 The Jakarta Post pernah memuat laporan dengan tajuk ‘Dukungan terhadap syariat Islam yang menghawatirkan’ dimana 52% rakyat Indonesia setuju syariat Islam. Menurut beberapa penelitian rakyat yang setuju penerapan syariat Islam hingga 74%. Wajar pihak yang anti Islam ketakutan. Lalu, peristiwa penangkapan tersangka terorisme dihubung-hubungkan dengan Islam. Buktinya, ayat-ayat kursi bertuliskan Arab yang menempel di dinding berulang kali disorot untuk mengesankan pelakunya aktivis Islam. Ingat juga, sejak peledakan WTC tahun 2001 Bush mendefinisikan teroris sebagai pihak-pihak yang menentang kebijakan AS. “Either you are with us or with terrorists (Anda bersama kami ataukah bersama para teroris),” ujar Bush. Di Indonesia, saat ini sedang rame menentang banyak kepentingan AS, antara lain penghentian Namru 2, isu pengambilalihan (nasionalisasi) aset-aset publik yang nota bene dikuasa AS seperti Migas, tambang, dll. Umat Islam dan organisasi Islamlah yang menyuarakan kepentingan rakyat tersebut. Tidak aneh, isu terorisme diangkat kembali.

Adakah kejanggalan dari penangkapan ini?

Ya. Mari kita lihat kejadian sebelumnya. Pertama, ada hubungan politik terkait terorisme. Pada Februari 2008, sebelum berkunjung ke Indonesia, Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Robert Gates datang ke Australia menghadiri forum konsultatif para menteri luar negeri dan menteri pertahanan Australia-AS(AUSMIN) yang akan membicarakan tentang keinginan mereka untuk memperdalam keterlibatan Australia-AS secara luas dengan Indonesia, juga meningkatkan kesejahteraan dan kontra terorisme.

Kedua, penciptaan opini bahwa ada teroris kabur ke Indonesia. Awal Maret, Mas Slamet Kastari dinyatakan kabur dari Singapura. Aneh, penjara yang dijaga begitu ketat kok bisa kebobolan. Interpol segera mengeluarkan kondisi siaga merah, yakni perintah penangkapan.

Ketiga, Filipina dan Malaysia melakukan penangkapan terhadap warga negara Indonesia (WNI) muslim dengan menjeratnya terlibat aksi terorisme pada 13 Maret 2008. Ini untuk menegaskan bahwa Indonesia sarang teroris.

Keempat, setelah penangkapan di luar neger, terjadilah penangkapan WNI di Palembang, dalam negeri Indonesia. Yang menarik perhatian sekaligus kejanggalan adalah salah satunya warga Singapura keturunan India. Selain itu, dikatakan bahwa mereka anak buahnya Kastari yang dikatakan kabur dari Singapura itu. Bila realitasnya Kastari dibiarkan kabur oleh Singapura, maka menjadi jelas apa yang sebenarnya terjadi terkait penangkapan orang-orang yang dituduh teroris di Palembang itu.

Kenapa isu terorisme terus diangkat?

Bush kan sudah menyatakan sejak awal bahwa perang ini akan berlangsung lama. Bush pernah menyatakan “this war, this crusade will take a long time” . Tujuannya jelas untuk kepenting AS . AS sangat berkepentingan untuk membendung arus Islam yang kian lama kian menguat. Di samping, untuk terus melanggengkan isu war on terrorism (perang melawan terorisme). Lihatlah, mereka langsung dituduh sebagai bagian Jama’ah Islamiyah (JI). Padahal, sejak awal istilah JI tidak dikenal sebagai nama suatu kelompok tertentu. Istilah ini sangat tendensius menyudutkan kelompok-kelompok Islam. Satu-satunya sumber yang menyatakan JI sebagai nama kelompok adalah Sydney Jones, peneliti ICG. Pengadilan belum membuktikan, pengakuan dari pihak yang bersangkutan pun tidak ada. Juga, di Indonesia, saat ini sedang rame menentang banyak kepentingan AS, antara lain penghentian Namru 2, isu pengambilalihan (nasionalisasi) aset-aset publik yang nota bene dikuasa AS seperti Migas, tambang, dll. Umat Islam dan organisasi Islamlah yang menyuarakan kepentingan rakyat tersebut. Padahal, Bush mendefinisikan teroris sebagai pihak-pihak yang menentang kebijakan AS. “Either you are with us or with terrorists (Anda bersama kami ataukah bersama para teroris),” ujar Bush. Jadi, tidak heran isu terorisme terus diangkat.

Bagaimana sikap umat Islam menghadapi hal ini?

Menurut saya, umat Islam harus selalu cermat dalam menerima berbagai informasi terkait kepentingan Islam dan umatnya. Sangat penting umat Islam menyadari bahwa isu terorisme adalah alat yang digunakan oleh AS dan sekutunya untuk membungkam Islam. Untuk itu harust erus menjalin persatuan dan kesatuan antar berbagai komponen umat Islam sehingga tidak porakporanda dengan adanya isu terorisme tersebut. Last but not least, terus istiqomah berjuang menegakkan syariat Islam dan menyatukan umat dalam khilafah melalui metode yang dicontohkan Nabi SAW: fikriyah (pemikiran), siyasiyah (politik) dan ghoiru ‘unfiyah (tanpa kekerasan). Dengan Khilafah umat Islam memiliki kekuatan politik untuk melindungi kepentingan umat dan memenangkan perang propaganda ini. [sumber http://hizbut-tahrir.or.id dan http://swaramuslim.com]

Minggu, 06 Juli 2008

Link Alamat situs, Email dan File Pada VB 6.0

Link merupakan suatu text yang dapat mengarahkan browser dalam suatu
dokumen dengan dokumen yang lain. Link dapat berupa link yang mengarah pada
alamat situs, email, ataupun file. Akan tetapi bagaimana jika link itu dipergunakan di
Visual Basic.
Ok. Begini, program yang akan kita buat di sini, pada hakikatnya adalah akan
membuka browser default menggunakan perintah open dengan alamat tertentu. Dan
tentu saja mempergunakan shell32.dll yang sudah terdapat pada system.
Lihatlah screenshot dari form
about pada program Virus Simulator
yang juga mengimplementasikan
teknik kita kali ini, yang akan kita
bahas.
Saat kursor mouse berada di
atas link maka text akan berubah
warna yang tadinya biru maka akan
menjadi merah.
Sedangkan kursor mousenya
sendiri akan berubah bentuk menjadi
gambar tangan.
Setidak-tidaknya teknik ini
akan menghasilkan efek yang sama
persis saat kita akan dan sedang
mengarahkan pointer mouse ke suatu
link di web browser.
Hasil akhirnya adalah ketika
kita meng-klik text link tersebut
maka browser akan mengarah pada
alamat yang sudah kita tentukan sebelumnya.
IlmuKomputer.Com
Copyright © 2008 IlmuKomputer.Com
Link Alamat situs, Email dan File Pada VB 6.0
Prasetyo Priadi
2
Sekarang bukalah ruang kerja VB 6.0.
Coba buat form seperti berikut dan ubahlah nilai property sebagaimana yang terdapat
pada table.
Buatlah Label1 menutupi seluruh form dan usahakan Label2 berada di daerah Label1.
Object Properties Value
Form Caption Link Pada VB 6.0
Label1 Caption (Kosongkan)
Label2 Caption Http://www.VirusMaker.Co.Cc
BackStyle 0 - Transparent
ForeColor &H00FF0000& (Biru)
MousePointer 99 – Custom
MouseIcon (Cari icon, misal gambar tangan)
Maka form akan terlihat.
IlmuKomputer.Com
Copyright © 2008 IlmuKomputer.Com
Link Alamat situs, Email dan File Pada VB 6.0
Prasetyo Priadi
3
Buatlah sebuah modul dengan nama mdlShellExecute dengan isi sebagai berikut.
Caranya pilih menu Project  Add Module.
Public Declare Function ShellExecute Lib "shell32.dll" Alias "ShellExecuteA"
(ByVal hWnd As Long, _
ByVal lpOperation As String, _
ByVal lpFile As String, _
ByVal lpParameters As String, _
ByVal lpDirectory As String, _
ByVal nShowCmd As Long) As Long
Lalu pada label2 yang caption telah diubah menjadi Http://www.VirusMaker.Co.Cc,
double klik dan ketikan kode berikut.
Private Sub Label2_Click()
Call ShellExecute(Me.hWnd, "Open", "http://www.virusmaker.co.cc", vbNullString, "c:\", 1)
End Sub
‘ Kode untuk membuka browser default dengan alamat http://www.virusmaker.co.cc
‘ ketika Label2 di klik oleh user.
Setelah itu ketikan.
Private Sub Label2_MouseMove(Button As Integer, Shift As Integer, X As Single, Y As Single)
Label2.ForeColor = &HFF&
Label2.ToolTipText = "Virus Open Sources Site."
End Sub
‘ Kode agar ketika pointer mouse berada diatas Label2 yang ber-caption
‘ http://www.virusmaker.co.cc maka akan berubah warna menjadi merah dan
‘ mengeluarkan ToolTip dengan isi ‘Virus Open Sources Site.’.
Private Sub Label1_MouseMove(Button As Integer, Shift As Integer, X As Single, Y As Single)
Label2.ForeColor = &HFF0000
End Sub
‘ Kode agar ketika mouse pointer berada diatas Label1 atau berarti telah keluar atau
‘ tidak menyorot Label2 lagi maka akan mengubah Label2 menjadi warna biru kembali.
IlmuKomputer.Com
Copyright © 2008 IlmuKomputer.Com
Link Alamat situs, Email dan File Pada VB 6.0
Prasetyo Priadi
4
Sekarang coba jalankan dengan memilih menu Run  start atau dengan menekan F5 pada
papan keyboard. Lihatlah hasilnya.
Coba kliklah dan apa yang akan terjadi.
Jreeeng. Browser terbuka dengan alamat alamat http://www.virusmaker.co.cc.
Bagaimana jika untuk link email. Ganti saja ShellExecute dengan sebagai berikut.
Call ShellExecute(Me.hWnd, "Open", "mailto:prasetyopriadi@yahoo.co.id", vbNullString, "c:\", 1)
Coba ganti dengan perintah yang lain.
Misalnya untuk menjalankan aplikasi Task Manager.
Call ShellExecute(Me.hWnd, "Open", "taskmgr", vbNullString, "c:\", 1)
Berikut beberapa dari daftar program yang dapat dijalankan dengan ShellExecute.
Microsoft Word winword
Notepad notepad
Wordpad wordpad
Windows Explorer explorer
MS Paint mspaint
Task Manager taskmgr
Microsoft Excel excel
MS Config msconfig
Registry Editor regedit
Calculator calc
Bahkan perintah-perintah XCopy pun dapat dilakukan dengan ShellExecute
akan tetapi biasanya disalahgunakan untuk mencuri data orang lain jika
diimplementasikan pada virus. Di bahas lebih lanjut di http://www.virusmaker.co.cc.
$elesai.
Salam untuk semua VM Indonesia, teman-teman dan semuanya.
Terimakasih.
IlmuKomputer.Com
Copyright © 2008 IlmuKomputer.Com
Link Alamat situs, Email dan File Pada VB 6.0
Prasetyo Priadi
5
In the Jenanc, Tlacap,
Prasetyo Priadi.
“Sharinglah ilmu walaupun itu hanya seberkas cahaya, untuk menerangi kegelapan.”
Jadi begini mas, mbak, pak, kakek utawa tante. Walaupun kita itu punya ilmu
yang sedikit kalau diajarkan pada orang lain yang belum bisa, maka ya… pastilah
akan bermanfaat. Bukankah hakikat dari kehidupan itu mengabdi pada Sang Hyang
Manunggal (Tuhan YME, Allah) dan memberikan manfaat bagi alam semesta.
Terutama bermanfaat bagi sesama manusia, hewan dan tumbuhan.
Jangan hanya bisa memanfaatkan orang lain. Seimbangkanlah pula dengan
memberi manfaat kepada orang lain. Sebagaimana dalam asas serta landasan ideologi
hukum keseimbangan etika, logika dan estetika.
Sok-sokan baru bisa ngomong udah nasehati orang lain.
________________________ ____________________