ANGGOTA KOMISI VIII DPR RI NON MUSLIM
MASUK KE TANAH SUCI
Kesengajaan Pemerintah Indonesia membiarkan kaum kafir masuk ke tanah suci Mekkah dan Madinah ini bukan saja terhadap persoalan Ahmadiyyah, akan tetapi juga terjadi terhadap non muslim lainnya. Berdasarkan informasi Forum Musyawarah Masyarakat Indonesia di Jeddah (FORMIDA), pada musim haji 1426 H ada seorang non muslim anggota Tim Pemantau Haji dari Komisi VIII DPR RI bernama Theodorus JK telah masuk ke Tanah Haram. Masuknya Theodorus JK ke Tanah Haram difasilitasi oleh Badan Urusan Haji yang ada di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah.
Berdasarkan hal-hal yang kami sampaikan di atas maka Ummat Islam Indonesia mengajukan TUNTUTAN kepada Pemerintah Indonesia Untuk :
1. Depag RI selaku Instansi Teknis Penyelenggara Haji dan Umroh HARUS melarang pengikut Ahmadiyah untuk melakukan Haji ke Tanah Suci.
2. Setiap Jamaah Haji harus membawa Surat Keterangan Bebas Ahmadiyah (SKBA) dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan setempat yang dilegalisir oleh Kantor Urusan Agama (KUA) setempat pula.
3. Depag RI harus meminta maaf kepada umat Islam atas kelalaiannya yang selama ini telah membiarkan orang-orang kafir Ahmadiyah menunaikan ibadah Haji dan Umrah, serta berjanji untuk tidak mengulanginya.
4. Depag RI harus menyampaikan protes atau keberatan kepada DPR RI atas tindakan Komisi VIII DPR RI yang telah memasukkan Theodorus JK ke dalam Tim Pemantau Haji, bahkan mengirimnya ke Tanah Suci, karena ini persoalan umat Islam, maka umat agama lain tidak boleh ikut campur.
5. Pemerintah RI harus meminta maaf kepada umat Islam atas kelalaiannya sehingga ada orang non Islam dari anggota Tim Pemantau Haji Komisi VIII DPR RI memasuki Tanah Suci.
JAKARTA 16 RAMADHAN 1429 H / 16 September 2008 M
Sumber:http://www.fpi.or.id/
-----------------------------------------------------------------------------------------
komentar saya:
Sungguh ironis Indonesia yang merupakan penduduk muslim terbesar didunia bisa-bisanya memasukan seorang non muslim ke tanah suci.
Sebenarnya saya sudah tahu informasi ini jauh sebelum tragedi Monas,tapi karena kawan-kawan dari FPI tengah sibuk mengamati jalannya persidangan Habib RizieQ jadi artikel ini agak sedikit terlambat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar